TikTok Mau Investasi Rp148 Triliun? Ini Jawaban CEO Shou

Khadijah Shahnaz Fitra
Kamis, 15 Juni 2023 | 12:21 WIB
Logo aplikasi media sosial TikTok yang dikelola oleh ByteDance./Bloomberg-Brent Lewin
Logo aplikasi media sosial TikTok yang dikelola oleh ByteDance./Bloomberg-Brent Lewin
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tiktok, platform media sosial asal China dikabarkan akan melakukan investasi sebanyak US$10 miliar di Indonesia.

Sebagai informasi, CEO TikTok Shou Zi Chew baru saja bertemu dengan Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan. Dalam pertemuan tersebut ada rumor bahwa TikTok akan melakukan investasi senilai US$10 Miliar atau Rp148 triliun di indonesia.

CEO TikTok Shou Zi Chew tidak menyanggah atau pun membenarkan akan adanya investasi ini. Dia ingin menjaga pertemuan pribadi tetap pribadi.

Dia mengatakan TikTok memiliki komitmen yang kuat di Asia Tenggara termasuk Indonesia dan akan menginvestasikan miliaran dolar selama tiga hingga lima tahun ke depan.

"Kami telah berkembang dari hampir 100 orang di wilayah ini, karyawan, menjadi, ketika saya mengatakan wilayah, yang saya maksudkan adalah Asia Tenggara, menjadi hampir 8.000 karyawan saat ini. Dan kami memiliki hampir 2.000 karyawan yang bekerja di TikTok di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (15/6/2023)

Tiktok pun melihat adanya peluang pertumbuhan yang luar biasa di Indonesia. Ke depannya platform tersebut berharap dapat berinvestasi lebih banyak di Indonesia dan Asia Tenggara.

"Satu hal yang ingin saya tambahkan di sini adalah Asia Tenggara adalah rumah saya. Saya dibesarkan di Singapura. Saya pertama kali datang ke Indonesia saat berusia enam tahun," jelasnya

Shou menambahkan pihaknya melihat Indonesia serta Asia Tenggara sebagai lingkungan rumah dan bukan hanya sebagai tujuan wisata. Sehingga TikTok ingin melakukan investasi secara proporsional berdasarkan peluang yang ada dan juga kedekatannya dengan basis kami.

"Kami memperlakukan tempat ini sebagai lingkungan rumah kami, dan bukan sebagai tujuan wisata yang jauh. Jadi kami ingin berinvestasi secara proporsional berdasarkan peluang yang ada dan juga kedekatannya dengan basis kami," tutupnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper