Bisnis.com, JAKARTA - TikTok, platform media sosial asal China, bekomitmen untuk menjaga integritas platformnya dalam menghadapi siklus tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia, dengan menolak mengambil keuntungan dari tahun politik.
CEO TikTok Shou Zi Chew menegaskan TikTok akan terus integritas platform selama siklus Pemilihan Umum di Indonesia dan menolak mengambil untung dari siklus pemilihan umum, meskipun TikTok adalah organisasi yang mengejar profit.
"Dalam kebijakan global kami, kami tidak menerima dukungan untuk pemilihan apapun, termasuk iklan politik. Integritas platform adalah hal yang sangat kami perhatikan," tegas Shou Zi Chew.
Shou juga mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah mengambil banyak pelajaran dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penggunaan platform yang bertanggung jawab serta menjaga integritasnya ketika adanya pemilhan umum di beberapa negara.
TikTok mengembangkan kemampuan sumber daya untuk mengidentifikasi dan menghapus konten berbahaya, ujaran kebencian, serta informasi yang salah.
"Kami tetap mengedepankan kebebasan berekspresi agar pengguna dapat mengekspresikan diri mereka dengan bebas," jelas Shou.
TikTok berkomitmen untuk terus menginspirasi kreativitas dan memberikan kegembiraan kepada penggunanya, sambil menjaga integritas platform dan menjalankan tanggung jawabnya dalam menghadapi siklus pemilihan umum di berbagai negara, termasuk Indonesia.
" TikTok sebagai platform media sosial yang terus berkembang akan terus mengutamakan transparansi dan pengaturan konten yang bertanggung jawab demi menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif bagi para penggunanya," tutup Shou
