Bisnis.com, JAKARTA - Lazada, perusahaan e-commerce yang bermarkas di Singapura, mencatatkan GMV (Gross Merchandise Value) sebesar US$20,1 miliar pada 2022. Lazada menempati urutan kedua sebagai e-commerce dengan GMV terbesar mengungguli Tokopedia.
Menariknya, di Indonesia Tokopedia justru mampu unggul atas Lazada cukup jauh dalam hal GMV atau total pembelian yang terjadi melalui situs atau aplikasi selama periode waktu tertentu.
Berdasarkan laporan Momentum Works bertajuk Ecommerce in Southeast Asia 2023, Kamis (15/6/2023) dari total GMV US$51,8 miliar yang terjadi di Indonesia sepanjang 2022, Lazada hanya berkontribusi sebesar 10 persen atau US$5,1 miliar.
Sementara itu Tokopedia, berkontribusi sebesar Rp18,13 triliun atau 35 persen dari total GMV. Berbeda dengan Lazada yang juga menguasai pasar di Filipiina, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam, Tokopedia hanya menguasai Indonesia.
Adapun secara total, GMV e-commerce di Asia Tenggara mencapai US$99,5 miliar, dengan 52 persen dari pasar tersebut berasal dari Indonesia.
"Lazada tetap menjadi pemain terbesar ke-2 di semua negara kecuali Indonesia. GMV-nya sebesar US$20,1 miliar tetap di level 2021," demikian dikutip dari laporan tersebut, Kamis (15/6/2023).
Momentum Works memperkirakan ke depan persaingan 9 platform e-commerce di Indonesia akan masih berlanjut. Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, TikTok Shop, BliBli, Tiki, Amazon dan Sendo akan berusaha menguasai pasar di negara-negara masing.
Namun, total GMV keseluruhan di Asia Tenggara akan di bawah skenario normal.
"Perkiraan total GMV akan mencapai US$175 miliar pada 2028 di bawah skenario normal, dengan potensi kenaikan hingga US$232 miliar di bawah skenario kasus terbaik," tambah laporan itu.