Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), Tokopedia tengah fokus mendorong pengembangan lini bisnis Mitra Tokopedia. Lini bisnis ini merupakan bisnis marketplace business to business (B2B) non-inti GOTO.
Head of Corporate Affairs Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan Mitra Tokopedia dapat menjadi wadah sekaligus jembatan bagi pelaku usaha tradisional seperti warung untuk berdagang secara elektronik.
Sebagai contoh, sambungnya, Mitra Tokopedia fokus menghadirkan solusi digital bagi UMKM seperti pemilik warung. Salah satunya adalah UMKM dapat memanfaatkan fitur tokopedia agar dapat membayar pulsa, pajak, hingga tagihan.
“Melalui Mitra Tokopedia fokus kita lebih ke menghadirkan solusi digital bagi pemilik warung,” ujarnya dalam media visit di Kantor Bisnis Indonesia, Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam menghadirkan layanan fisik maupun digital Mitra Tokopedia berkolaborasi dengan para pelaku usaha. Kemitraan antara Tokopedia dengan para merchant diharapkan dapat memberikan layanan terbaik dari sisi delivery product.
Sebagai informasi, Tokopedia tengah fokus untuk memfasilitasi individu dan pemilik usaha untuk menjual 21 jenis produk digital dengan harga kompetitif. Hal ini agar pelaku usaha juga dapat memperoleh penghasilan yang lebih banyak.
Sebanyak 21 jenis produk digital tersebut dibagi menjadi tiga kategori seperti pembelian, dompet digital, dan pembayaran. Kategori pembelian mencakup 5 produk seperti pulsa dan voucher game.
Selanjutnya, dompet digital mencakup 3 produk seperti Saldo Dompet Gojek dan Top Up GoPay. Sementara itu, kategori Pembayaran Mencakup 13 produk seperti Tagihan Tokopedia dan PDAM.
Berdasarkan data GOTO, segmen e-commerce berkontribusi hingga Rp2,26 triliun pendapatan per kuartal I/2023. Jumlah tersebut meningkat 21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bersih tersebut diperoleh dari gross transaction value (GTV) untuk segmen e-commerce yang mencapai Rp62,8 triliun per kuartal I/2023. Adapun GTV dari segmen e-commerce menurun 4 persen dari Rp65,13 triliun secara YoY.
Kemudian EBITDA yang disesuaikan pada segmen e-commerce mencapai minus Rp523 miliar per kuartal I/2023. Angka ini menurun 75 persen dari minus Rp2,05 triliun secara yoy.
Platform dengan skala dan lingkup yang lebih spesifik demi terus menghasilkan dampak positif kepada seluruh pihak di dalam ekosistem secara jangka panjang.
