Perusahaan dengan Reputasi Terburuk di AS, Ada TikTok hingga Twitter

Arlina Laras
Kamis, 8 Juni 2023 | 01:48 WIB
Logo aplikasi media sosial TikTok yang dikelola oleh ByteDance./Bloomberg-Brent Lewin
Logo aplikasi media sosial TikTok yang dikelola oleh ByteDance./Bloomberg-Brent Lewin
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan hasil penilaian reputasi Axios Harris Poll 100 2023, Twitter, Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook), dan TikTok termasuk dalam perusahaan dengan reputasi terburuk di Amerika Serikat (AS).

Meskipun memiliki jutaan pengguna aktif bulanan di negara tersebut, akan tetapi ketiga perusahaan media sosial ini tidak berhasil mendapatkan reputasi yang baik di mata responden survei tersebut.

Meta (Facebook) dan Twitter mendapatkan skor rendah dalam kategori "budaya" dan "etika".

Kritik publik dialamatkan kepada kedua perusahaan ini setelah mereka melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan karyawan melalui email.

Selain itu, nilai pasar Twitter juga mengalami penurunan signifikan. Menurut perkiraan Fidelity, saat ini Twitter hanya bernilai sepertiga dari US$44 miliar yang Elon Musk bayarkan untuk membeli perusahaan tersebut pada Oktober 2022.

TikTok juga mendapatkan skor rendah dalam kategori "kewarganegaraan" dan "karakter". Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran di Amerika Serikat terkait risiko spionase yang dianggap dapat membahayakan keamanan negara.

Walaupun survei ini dilakukan terhadap masyarat AS, tetapi hal ini menjadi kekhawatiran banyak pihak. Lantaran, kemungkinan besar hasil ini bisa mempengaruhi citra dan preferensi merek tersebut di mata masyarakat dunia lainnya, terkait penggunaan platform-platform media sosial tersebut.

Lantas, mana saja perusahaan yang mendapat reputasi paling buruk di AS? Berikut ulasan selengkapnya. 

Perusahaan dengan Reputasi Terburuk di AS:

1. Trump Organization

Trump Organization dinobatkan sebagai perusahaan dengan persepsi publik terburuk di Amerika Serikat. Perusahaan ini mendapatkan skor yang sangat rendah dalam kategori "karakter," "kepercayaan," dan "etika."

Penilaian ini diterbitkan beberapa hari sebelum mantan Presiden Donald Trump, yang menjalankan Trump Organization selama beberapa dekade, didakwa dengan 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis sebelum pemilihan presiden 2016.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper