TikTok Shop Mulai Ganggu Kedigdayaan Shopee di Asia Tenggara

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 30 Mei 2023 | 18:16 WIB
Logo aplikasi media sosial TikTok yang dikelola oleh ByteDance./Bloomberg-Brent Lewin
Logo aplikasi media sosial TikTok yang dikelola oleh ByteDance./Bloomberg-Brent Lewin
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - TikTok, platform media sosial asal China makin gencar memasuki bisnis e-commerce melalui TikTok Shop dan mulai mengganggu pemain lama, seperti Shopee.

Berdasarkan hasil survei Cube Asia, ada 85 persen konsumen TikTok Shop yang kini mulai mengurangi pengeluarannya terhadap marketplace lainnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 51 persen responden mulai mengurangi belanja mereka di Shopee.

Sebanyak 45 persen pelanggan TikTok Shop lebih sedikit membeli barang di Lazada dan e-commerce lainnya. Sementara, 38 persen pengguna TikTok Shop mengurangi pengeluarannya terhadap belanja langsung.

Cube Asia pun menilai jika TikTok Shop bisa menjaga momentumnya, social commerce ini dapat pasar yang lebih luas dari e-commerce lainnya di Asia Tenggara. Terlebih, TikTok Shop menawarkan berbagai promo dan fitur yang inovatif.

Adapun, survei ini dilakukan terhadap 1.197 responden pada Maret 2023. Survei tersebut dilakukan di Thailand, Filipina, dan Indonesia.

Menariknya, di Indonesia sendiri, pengguna TikTok merupakan kedua terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat dengan jumlah sebanyak 113 juta, berdasarkan data dari We Are Social.

Sedangkan dari sisi penjual, saat ini Shopee, e-commerce asal Singapura masih menjadi pujaaan hati seller (penjual). Hal ini dikarenakan Shopee menjadi e-commerce yang memberikan omzet terbesar bagi penjual di Indonesia mengungguli nama lain seperti Tokopedia atau TikTok Shop.

Dilansir dari DataIndonesia, Selasa (28/3/2023), marketplace menjadi salah satu alternatif bagi para penjual untuk meraih keuntungan berlimpah.

Pasalnya, lewat marketplace, para penjual dapat memasarkan dagangannya secara daring ke lebih banyak konsumen. Berdasarkan hasil survei Ipsos, 84 persen responden yang merupakan penjual daring menganggap marketplace telah berhasil meningkatkan omzet penjualan mereka.

Sementara, responden yang menganggap marketplace memperluas jangkauan pasar dan menghemat biaya promosi masing-masing sebesar 72 persen dan 69 persen.

Adapun, 65 persen responden menyebut Shopee sebagai marketplace yang paling banyak memberikan omzet. Tokopedia berada di urutan kedua lantaran dipilih sebagai marketplace yang menghasilkan omzet oleh 16 persen responden.

Sebanyak 9 persen responden menganggap TikTok Shop menjadi marketplace paling banyak memberikan omzet. Sementara, responden yang memilih Lazada dan marketplace lainnya berturut-turut sebesar 6 persen dan 4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper