Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2023 mencapai 215,62 juta atau tumbuh 2,38 persen (sekitar 5 juta pengguna) dibandingkan dengan 2022.
Dalam laporan survei APJII yang terbaru, juga diketahui bahwa pengguna internet di Pulau Jawa makin dominan dengan kontribusi mencapai 58,51 persen dari total keseluruhan pengguna internet di Tanah Air. Persentase kontribusi pengguna internet di Pulau Jawa tumbuh 1.459 basis poin (bps) dibandingkan dengan hasil laporan APJII pada 2022.
Adapun, Pulau Sumatra berkontribusi sebesar 20,36 persen atau tumbuh 373 bps dibandingkan dengan hasil survei APJII tahun lalu.
Sementara itu, Pulau Kalimantan dan Sulawesi pada 2023 berkontribusi masing-masing sebesar 6,20 persen dan 6,92 persen. Lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi pada 2022, di mana Kalimantan berkontribusi sebesar 4,88 persen dan Sulawesi berkontribusi sebesar 5,53 persen.
Peningkatan kontribusi di kedua Pulau tersebut tidak terlepas dari ekspansi jaringan operator seluler yang terus menyasar daerah baru di Kalimantan dan Sulawesi.
Ekspansi jaringan juga berdampak pada peningkatan kontribusi pengguna internet di Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua yang pada 2023 masing-masing pulau memiliki kontribusi sebesar 1,65 persen, 3,65 persen, 1,09 persen, dan 1,63 persen.
Sementara itu, dari sisi usia, mayoritas pengguna internet pada 2023 berusia 19-34 tahun (32,09 persen) dan 35-54 tahun (33,67 persen). Sementara itu, usia 13-18 tahun berkontribusi sebesar 12,15 persen dan lansia atau 55 tahun ke atas berkontribusi sebesar 7,19 persen.
Dari sisi pekerjaan, mayoritas pengguna internet di Indonesia adalah pekerja (60,32 persen), diikuti kemudian ibu rumah tangga (19,85 persen), pelajar dan mahasiswa (16,10 persen), dan tidak bekerja (3,11 persen).