Bisnis.com, JAKARTA - B Capital, modal ventura asal Amerika Serikat, saat ini mempunyai dana kelolaan (asset under management/AUM) sebanyak US$6,3 miliar atau setara dengan Rp93 triliun yang siap digelontorkan untuk startup di AS hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
General Partner B Capital Karan Mohla mengatakan Indonesia adalah salah satu pusat teknologi dengan pertumbuhan tercepat di Asia dan menghadirkan peluang yang signifikan. Upaya digitalisasi yang luar biasa sedang berlangsung di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang lebih besar.
"B Capital mempunyai US$6,3 miliar aset yang dikelola di berbagai dana termasuk Ascent Fund, Growth Fund dan Healthcare Fund," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya, sebanyak 90 persen pengguna internet di wilayah tersebut secara mayoritas terhubung melalui ponsel mereka. Pasar yang disebut dengan mobile-first ini telah mengalami transformasi digital di semua bidang bisnis.
B Capital, lanjutnya, akan fokus pada investasi startup dengan pertumbuhan tahap awal hingga tahap akhir, terutama di sektor perusahaan, fintech, kesehatan, serta sektor-sektor baru seperti pemberdayaan konsumen.
Sayangnya, Mohla tidak menyebutkan secara spesifik nilai dana kelolaan yang dikucurkan secara khusus untuk startup yang beroperasi di wilayah Indonesia. Secara umum, mereka akan mencari startup dengan potensi untuk matang menjadi perusahaan global dan berada di industri yang sudah mapan.
"Di sisi investasi tahap awal, B Capital ingin membantu para pendiri dan startup dalam perjalanan mereka dengan perangkat dan tim yang mereka butuhkan agar berhasil," katanya.
Dia menambahkan selain modal, B Capital menyediakan akses perusahaan portofolio mereka ke jaringan global investor, pengusaha, dan pakar industri, yang dapat memberikan panduan dan dukungan strategis di berbagai bidang.
"Terlepas dari kondisi pasar makroekonomi yang bergejolak saat ini, tren jangka panjang dari pertumbuhan PDB yang berkelanjutan dan digitalisasi di seluruh bisnis dan konsumen, telah mendorong kepercayaan investor terhadap potensi startup yang berpusat pada teknologi di Indonesia," pungkasnya.