Bisnis.com, JAKARTA - Tsunami merupakan salah satu bencana alam yang paling menakutkan dan mematikan di Bumi. Banyak kasus bencana alam tsunami di dunia yang telah merenggut banyak nyawa.
Menurut rekan penulis studi Usama Kadri dari Cardiff University, Wales, tsunami dapat menjadi peristiwa yang merusak yang menyebabkan banyak korban jiwa dan wilayah pesisir yang hancur. Tidak hanya itu, tsunami juga berdampak pada sosial dan ekonomi yang signifikan karena seluruh infrastruktur yang hancur.
Seiring majunya zaman, teknologi juga semakin maju. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Physics of Fluids, sistem peringatan dini tsunami sedang dikembangkan dengan menggabungkan teknologi akustik dengan artificial intelligence (AI) untuk segera mengklasifikasikan gempa bumi dan menentukan potensi risiko tsunami.
Gempa bumi bawah laut dapat memicu tsunami jika sejumlah besar air terdorong karena gempa tersebut sehingga menentukan jenis gempa sangat penting untuk menilai risiko tsunami. Menurut peneliti, ada dua jenis gempa bumi bawah air dan hanya satu yang dapat menghasilkan tsunami.
Penelitian ini menggunakan rekaman suara yang ditangkap oleh mikrofon di bawah air yang disebut hidrofon. Hidrofon mengukur radiasi akustik yang dihasilkan oleh 200 gempa bumi yang terjadi di Samudra Pasifik dan Hindia.
Studi tersebut menunjukkan bagaimana mendapatkan informasi yang cepat dan andal tentang ukuran dan skala tsunami dengan memantau gelombang akustik-gravitasi.
Menurut Usama Kadri, model pembelajaran mesin dilatih dengan 200 gempa bumi bawah air nyata dan mampu mengklasifikasikan mode slip: horizontal (yang tidak menghasilkan tsunami), atau gerakan vertikal (yang menghasilkan tsunami).
Dia juga mengatakan bahwa sistem peringatan bergantung pada keputusan yang terutama didasarkan pada besaran dan lokasi gempa.
Model pembelajaran mesin yang baru mampu menganalisis data hidrofon dalam beberapa detik di komputer standar.
Dirancang untuk digunakan bersama sistem peringatan yang ada, sistem baru melakukan triangulasi (teknik navigasi) sumber gempa dari hidrofon dan algoritma AI mengklasifikasikan jenis dan besarnya slip.
Penelitian baru yang memprediksi risiko tsunami ini merupakan bagian dari proyek jangka panjang untuk meningkatkan sistem peringatan bahaya alam di seluruh dunia.