Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi menjadi sangat penting dalam kehidupan kita karena fungsinya yang memudahkan dengan ragam fitur. Kebutuhan untuk memudahkan konsumen ini membuat sejumlah perusahaan rela menggelontorkan sebagian besar dana untuk bisa membelinya. Dalam beberapa kasus, sejumlah perusahaan global membeli aplikasi untuk memperluas portofolio produk mereka atau untuk memasuki pasar yang baru.
Dengan mengakuisisi aplikasi yang sudah mapan, perusahaan dapat mempercepat pengembangan produk dan mengurangi risiko dalam memasuki pasar baru.
Selain itu, membeli aplikasi juga dapat memberikan keuntungan strategis kepada perusahaan dan menghindari persaingan dengan pesaing lain yang juga tertarik untuk mengakuisisi aplikasi yang sama.
Beberapa aplikasi bahkan dijual dengan sangat mahal. Misalnya, Elon Musk yang membeli Twitter senilai US$44 miliar atau setara dengan Rp657,3 triliun.
Meskipun ini membuat Twitter menjadi salah satu aplikasi termahal yang pernah dibeli, tetapi nyatanya ada sejumlah aplikasi lain yang juga dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Menurut pakar keuangan di Merchant Cash Advance, yang dikutip Sabtu, (8/4/2023) ada beberapa contoh aplikasi termahal yang dijual di pasaran. Simak ulasannya.
1. LinkedIn
Kembali pada tahun 2016, Microsoft membuat keputusan untuk membeli LinkedIn dengan harga US$26,2 miliar atau setara dengan Rp391,4 triliun.
Kesepakatan itu membuat saham LinkedIn melonjak dan jaringan media sosial sejak itu menjadi platform bisnis yang jauh lebih maju.
Awalnya, Microsoft bertujuan untuk mengembangkan situs jaringan dengan mengintegrasikannya dengan perangkat lunak Microsoft sendiri dan keputusan tersebut terbayar, yang mengarah ke pertumbuhan basis pengguna yang signifikan selama bertahun-tahun.
2. WhatsApp
Menjadi salah satu pembelian aplikasi paling terkenal, Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga US$19 miliar atau saat ini setara dengan Rp283,8 triliun pada 2014.
Saat itu, aplikasi tersebut tidak menghasilkan banyak uang, namun Mark Zuckerberg mengambil langkah ini untuk untuk mengatasi pesaing yang sedang naik daun sebelum memiliki kesempatan untuk menyalip kesuksesan Facebook.
Facebook juga menggelontorkan US$1 miliar atau yang saat ini setara dengan Rp14,9 triliun untuk aplikasi berbagi foto populer, Instagram pada 2012. Jumlah yang mengejutkan, mengingat Instagram hanya memiliki 13 karyawan saat itu.
Lalu, ketika Instagram diakuisisi, perusahaan platform berbagi video dan foto tersebut langsung meraih perhatian yang signifikan dari para investor dan pemodal usaha.
3. Youtube
Kembali ke tahun 2006 ketika Google terkenal membeli YouTube seharga US$1,65 miliar atau saat ini setara dengan Rp24,6 triliun situs video tersebut baru ada selama beberapa tahun tetapi mulai berkembang dengan sangat pesat.
Saat ini, ada puluhan miliar video di platform ini dan diperkirakan bernilai sekitar US$20 miliar atau setara dengan Rp298,7 triliun karena terus berkembang dan layanan berlangganan musik mereka telah melampaui 50 juta anggota.
4. Wordle
New York Times mengumumkan telah membeli Wordle, game kata-kata yang dimainkan oleh jutaan orang hanya empat bulan setelah viral di internet.
Dibuat oleh insinyur Josh Wardle, permainan Wordle dilakukan dengan menebak satu kata lima huruf per hari hanya dalam enam kali percobaan.
Pada bulan Januari 2022, The New York Times membeli Wordle seharga US$1 juta atau setara dengan Rp14,9 miliar dan mempertahankan desain tanpa embel-embel yang sama tanpa perubahan gameplay.
Akuisisi ini dianggap berkontribusi pada tujuan mereka untuk menjangkau 10 juta pelanggan digital pada 2025.
Daftar Aplikasi Termahal di Dunia
1. Twitter: US$44 miliar oleh Elon Musk (2022)
2. LinkedIn: US$26,2 miliar oleh Microsoft (2016)
3. WhatsApp: US$19 miliar oleh Facebook (2014)
4. Skype: US$8,5 miliar oleh Microsoft (2011)
5. YouTube: US$1,65 miliar oleh Google (2006)
6. Tumblr: US$1,1 miliar oleh Yahoo! (2013)
7. Instagram: US$1 miliar oleh Facebook (2012)
8. Wordle : US$1 juta oleh The New York Times (2022)