Bisnis.com, JAKARTA - Misi Dragonfly yang dijadwalkan oleh NASA akan diluncurkan ke Saturnus pada 2027. Baru-baru ini rotorcraft-lander tersebut memenuhi semua persyaratan teknis dan standar peninjauan desain pendahulunya.
Dragonfly adalah misi keempat dalam program New Frontiers NASA. New Frontier dikelola oleh Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Huntsville, Alabama, Washington.
Melansir spacecoastdaily, proyek NASA ini dipimpin oleh Johns Hopkins Applied Physics Laboratory (APL) di Laurel, Maryland.
Dragonfly telah melewati tonggak utama dan berhasil melewati semua persyaratan teknis dan standar PDR pada bulan lalu, tepatnya 3 Maret.
Kepala Sektor Eksplorasi Luar Angkasa APL Bobby Braun mengatakan bahwa dia bangga dengan seluruh tim Dragonfly karena telah bersatu untuk memberikan dasar teknis yang kredibel.
Rangkaian persyaratan Preliminary Design Review (PDR) mencakup topik desain pesawat ruang angkasa, persyaratan misi, rencana sains, jadwal, biaya, dan risikonya.
Presentasi disertakan sebanyak 60 presentasi kepada panel pakar eksternal untuk dievaluasi dan dinilai mengenai kemajuan misi NASA. Kegiatan ini diadakan di APL yang mengelola misi dan akan membangun serta mengoperasikan Dragonfly.
Peninjauan Dragonfly mendapatkan banyak pujian dan komentar positif dari para panelis. Direktur Divisi Ilmu Planet di Markas Besar NASA Washington Lori Gaze mengatakan bahwa kerja keras tim Dragonfly menghasilkan desain teknis pesawat ruang angkasa yang dapat melakukan sains menarik di Saturnus nanti. Tim Dragonfly juga mendapatkan pujian dari Penyelidik Utama Dragonfly Zibi Turtle.
Tidak hanya hasil peninjauan yang membuat para panelis bangga dan puas, tetapi juga rencana-rencana yang akan dilakukan ke depannya untuk mengembangkan Dragonfly ini. Dragonfly akan diuji di ruang Titan-environment yang besar di APL tahun depan.
Misi Dragonfly adalah untuk mempelajari proses kimia dan meneliti segala sesuatu, seperti senyawa dan bahan kimia, di bulan terbesar milik Saturnus, Titan.
Hal yang mendasari mereka membuat misi ini seperti yang dilansir dari NASA adalah kimia kaya karbon kompleks yang berlimpah, samudra interior, dan keberadaan air cair di masa lalu di permukaan Titan.
“Kami ingin tahu apakah jenis bahan kimia yang penting untuk sistem pra-biokimia awal di Bumi terjadi di Titan,” jelas Dr. Melissa Trainer dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, Greenbelt, Maryland.
Jadi, Dragonfly akan meneliti kelayakhunian lingkungan di Titan, menyelidiki perkembangan kimia prebiotik di lingkungan yang bahan kaya karbon dan air cair yang mungkin telah bercampur untuk waktu yang lama, dan bahkan mencari indikasi kimia apakah kehidupan berbasis air atau berbasis hidrokarbon pernah ada di Titan.