Bisnis.com, NUSA DUA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel (MTEL) mengeklaim bisa hemat biaya operasional sebanyak 15-20 persen dengan menggunakan panel surya untuk menyuplai listrik di menara telekomunikasi.
Direktur Operasi dan Pembangunan (COO) Mitratel Pratignyo A. Budiman mengatakan menara telekomunikasi yang biasanya disewakan dapat menghemat biaya operasional hingga 20 persen hanya menggunakan panel surya.
"Efisiensinya kisarannya antara 15-20 persen," ujarnya, Kamis (16/3/2023).
Adapun penggunaan panel surya ini hanya berlangsung selama beberapa jam per hari dan selanjutnya diganti oleh listrik dari PLN.
Mitratel pun mengatakan saat ini sudah ada 615 tower yang menggunakan teknologi Solar Panel System (SPS). Pratignyo pun menilai dengan penggunaan SPS ini, Mitratel dapat memenuhi kebutuhan daya guna menyediakan digital connectivity di daerah terdepan, terluar, tertinggal atau 3T.
"Mayoritas berada daerah terpencil dan off grid, yaitu di Maluku dan Papua," jelasnya.
Dia juga menambahkan untuk konfigurasi SPS ini pun berbeda-beda di setiap situs menara, menyesuaikan kebutuhan operator seluler yang menyewa menara Mitratel.
Di Bukit Tengah, Kabupaten Klungkung, Bali ini mempunyai kapasitas panel surya yaitu sebesar 5.000 watt yang digunakan oleh dua operator seluler yaitu Telkomsel dan Smartfren. Satu operator pun membutuhkan sekitar 5.000 hingga 7.000 watt listrik.
Mitratel menilai penggunaan Solar Panel System menjadi solusi karena sumber energi surya yang tersedia di wilayah Indonesia melimpah yaitu rata-rata penyinaran tertinggi atau puncak berkisar antara 4-6 jam per hari.
SPS dipercaya mampu memasok kebutuhan energi untuk tower selama kurang lebih 12 jam per hari dan pengisian baterai untuk suplai daya pada malam hari. Dengan demikian kebutuhan energi untuk operasional tower beserta perangkat di dalamnya dapat terpenuhi secara penuh oleh SPS.