Mitratel (MTEL) Bidik Pendapatan Tumbuh 11 Persen pada 2023

Khadijah Shahnaz Fitra
Jumat, 17 Maret 2023 | 08:46 WIB
Aset menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu berencana melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia./ Mitratel.
Aset menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu berencana melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia./ Mitratel.
Bagikan

Bisnis.com, GIANYAR - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel/MTEL) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA sebesar 11 persen pada 2023. 

Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pertumbuhan ini akan didorong dari adanya tambahan tenant sebanyak sebanyak 4.000 tenant atau naik 1.500 dan melanjutkan kegiatan inorganik. Terlebih Mitratel terus melakukan pembelian aset dari provider dan aset operator.

"Kami optimistis tumbuh di 2023, 11 persen," ujarnya, Kamis (16/3/2023).

Sementara itu, untuk kebutuhan belanja modal tahun ini, perseroan akan menggunakan dana sisa hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) senilai Rp7 triliun.

Adapun, emiten menara ini telah mengakuisisi sebanyak 6.088 unit menara telekomunikasi dan 6.012 km fiber optic sepanjang 2022.

Pada 2022, Mitratel mencatatkan pertumbuhan laba 29,25 persen berkat aksi akuisisi 6.000 menara milik Telkomsel. Mitratel telah menambah 7.212 menara baru dan 9.412 penambahan jumlah penyewa menara sepanjang 2022. 

MTEL juga mengembangan jaringan serat optik atau fiber optic sebagai bagian dari ekosistem menara telekomunikasi. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, MTEL mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,72 triliun. Angka tersebut naik 12,5 persen dari Rp6,86 triliun pada 2021.

Pendapatan MTEL terdiri dari sewa menara telekomunikasi, jasa konstruksi, jasa dan sewa listrik, serta jasa dan perencanaan pendirian menara telekomunikasi. 

Selain itu, akuisisi menara  Secara rinci, pendapatan dari sewa menara telekomunikasi meningkat 15,86 persen menjadi Rp7,04 triliun, serta jasa konstruksi turun 12,83 persen menjadi Rp 666,77 miliar. Selanjutnya, jasa dan sewa listrik turun 30,65 persen menjadi Rp18,26 miliar, serta jasa dan perencanaan pendirian menara telekomunikasi naik 615 persen menjadi Rp600,6 miliar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper