Pasar Bawah Lesu, Oppo Bidik Segmen Premium pada 2023

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 22 Februari 2023 | 11:43 WIB
Logo Oppo tampak di stasiun kereta di Singapura./Reuters-Edgar Su
Logo Oppo tampak di stasiun kereta di Singapura./Reuters-Edgar Su
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Oppo Indonesia akan fokus menyasar segmen menengah dan menengah ke atas menyusul penurunan daya beli pada segmen bawah pada tahun ini.

Oppo memperkirakan pelemahan pengiriman untuk ponsel seharga Rp1 juta - Rp2 juta masih akan terjadi pada 2023.

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan sejak awal tahun, perusahaan telah menghadirkan ponsel untuk kelas menengah dan menengah atas yang dibanderol dengan harga kisaran Rp4 juta - Rp8 juta.

Langkah tersebut menjadi salah satu strategi Oppo Indonesia untuk tetap tumbuh pada tahun ini. Perusahaan ponsel asal China itu juga akan memperkuat citra mereka di kelas menengah-menengah atas.

“[Kami] Akan lebih banyak bermain di kelas middle-end dan flagship [smartphone spesifikasi tinggi]. Kami lebih menyasar ke pasar premium sekaligus membangun brand lebih ke premium lagi,” kata Aryo kepada Bisnis.com, Selasa (21/2/2023).

Aryo mengakui pada 2022 pengiriman ponsel ke Indonesia mengalami penurunan sesuai dengan yang disebutkan firma riset IDC.

IDC menyebutkan bahwa Oppo mengalami penurunan pengiriman unit ponsel sebesar 8 persen menjadi 7,8 juta unit dari 8,5 juta unit pada 2021.

Selain Oppo, produsen ponsel asal China lainnya yaitu Xiaomi dan Vivo juga mengalami koreksi pengiriman unit yang lebih dalam yaitu masing-masing 17,9 persen dan 14,2 persen.

Aryo mengatakan penurunan tersebut disebabkan melemahnya daya beli masyarakat kelas low dan ultra low, atau konsumen yang biasa membeli ponsel dengan harga Rp2 jutaan.

Oppo memperkirakan kemampuan daya beli di pasar ponsel dengan harga Rp3 jutaan ke bawah masih akan mengalami penurunan pada tahun ini. Sementara itu untuk pasar ponsel dengan harga Rp3 juta akan relatif lebih naik.

“Jadi pasar menengah dan menengah atas ada peningkatan dibandingkan dengan pasar low atau ultra low, misalnya untuk harga Rp2 jutaan minatnya akan sedikit lebih turun, minat terhadap ponsel di atas Rp3 jutaan akan sedikit lebih naik,”  kata Aryo.

Di tengah bayang-bayang kondisi pelemahan pasar ponsel yang masih akan terjadi itu, kata Aryo, Oppo rencananya mengeluarkan 10 model ponsel pada 2023. Secara jumlah model yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan dengan 2021 yang saat itu berjumlah 18 model.

“Kira-kira gambaran awal tahun seperti itu, tetapi itu akan berubah tergantung bagaimana ke depannya,” kata Aryo.

Sebelumya, Pasar ponsel pintar (smartphone) Indonesia mengalami penurunan sebesar 14,3 persen year on year (YoY) menjadi 35 juta unit pada 2022.

Laporan International Data Corporation (IDC) menyebut ini merupakan kali pertama pasar ponsel Indonesia turun setelah 13 tahun berturut-turut terus mengalami pertumbuhan.

Dalam laporan bertajuk Worldwide Quarterly Mobile Phone, IDC menyebut penurunan terjadi akibat pelemahan daya beli pada semester II/2022 dan hambatan rantai pasok yang mempengaruhi penawaran dan permintaan pasar HP di Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper