Bisnis.com, JAKARTA - CrediMart, B2B commerce dari CreditBook, mengeklaim adanya peningkatan transaksi fitur bayar tempo mencapai Rp700 miliar.
CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mencatatkan transaksi fitur Bayar Tempo sebesar Rp700 miliar bagi para pelaku usaha ritel. Fitur ini merupakan upaya CrediMart untuk memperluas akses kredit produktif bagi peritel.
Lewat fitur Bayar Tempo, peritel bisa berbelanja grosir aneka barang dengan tenor pembayaran hingga tujuh hari di aplikasi CrediMart Belanja, yang terintegrasi dengan perusahaan P2P terdaftar dan diawasi OJK, Modal Rakyat.
“Sejak satu setengah tahun dari peluncurannya, transaksi Bayar Tempo CrediMart berhasil meningkat 40 persen. Saat ini 60 persen pengguna CrediMart telah menggunakan fitur Bayar Tempo,” jelas Gabriel dalam keterangan resmi, Senin (20/2/22023).
Lebih lanjut, Gabriel menjelaskan bahwa 50 persen pengguna fitur Bayar Tempo datang dari peritel di kota tier 2 dan 3. Dia menilai adanya pertumbuhan ini dikarenakan kesesuaian antara kebutuhan para peritel atas akses permodalan produktif dengan fitur Bayar Tempo yang ada.
CreditBook pun menilai melalui model bisnis dan pencapaian yang diraih, CrediMart kini telah menjadi salah satu platform B2B Commerce terbesar di Indonesia, utamanya pada fitur Bayar Tempo.
Kini, memasuki tahun ketiga, CrediBook kian fokus mempertahankan fundamental bisnis dan unit economics yang sehat untuk mencapai profitabilitas.
“Ini penting untuk memastikan setiap upaya yang kita lakukan efisien dan sehat. Sehingga kami dapat menghasilkan pendapatan dari value yang kami berikan ke pengguna,” terang Gabriel.
Pada tahun ini, lanjut Gabriel, CrediBook akan terus meningkatkan kerapatan titik di area operasional CrediMart untuk memastikan efisiensi dalam proses distribusi. Selain itu, CrediMart juga akan menambah kategori produk lainnya sebab kami tidak hanya ingin fokus pada produk-produk FMCG saja.
Adapun sebagai perusahaan, CrediBook telah tersertifikasi ISO 27001 untuk manajemen keamanan informasi. CrediBook juga melanjutkan kemitraan strategis dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan Komunitas UMKM untuk menyediakan pelatihan literasi digital.
Selama 2022, CrediBook menyelenggarakan 80 pelatihan UMKM telah dilaksanakan di lebih dari 30 provinsi dari Aceh hingga Papua, serta menyasar lebih dari 4.000 pelaku UMKM.