Bisnis.com, JAKARTA — Moladin, startup jual beli mobil bekas mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 360 karyawan atau 11 persen dari karyawannya.
Chief of Government Relations and Public Affairs Hafif Assaf mengatakan pemangkasan ini untuk keberlangsungan Moladin dalam jangka panjang.
"Manajemen mengambil keputusan yang sulit untuk mengakhiri hubungan kerja 360 karyawan, atau 11% dari total karyawan tetap kami," ujar Hafif kepada Bisnis, Kamis (9/2/2023).
Hafif menambahkan saat ini prioritas Moladin adalah karyawan yang terdampak. Moladin akan memastikan untuk memberikan kompensasi yang adil dan sepenuhnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
Moladin juga akan memberlakukan asuransi kesehatan bagi karyawan terdampak sampai akhir Mei 2023, serta memanfaatkan jaringan perusahaan untuk mempermudah akses mencari pekerjaan baru dalam rangka membantu karyawan terdampak dalam melewati masa ini.
Hafif menambahkan sejak berfokus pada pasar mobil bekas pada tahun 2021, Moladin telah membuat kemajuan yang signifikan dan membangun pasar mobil bekas omnichannel terkemuka di Indonesia, memberdayakan agen dan dealer rumahan dengan menggunakan teknologi untuk menyederhanakan proses transaksi dan memungkinkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
"Kedepannya, dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dalam jangka panjang," jelasnya.
Adapun pada tahun lalu, Marketplace mobil bekas omnichannel tersebut mendapatkan pendanaan seri B sebesar US$95 juta atau setara Rp1,38 triliun yang dipimpin oleh perusahaan investasi internet DST Global.
Moladin sebelumnya telah mendapatkan pendanaan US$42 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital India dan Northstar Group dalam salah satu putaran Seri A terbesar di Asia Tenggara pada awal 2022.