Marak Penipuan Online di Indonesia, Ini Biang Keroknya

Rahmi Yati
Rabu, 1 Februari 2023 | 17:17 WIB
Ilustrasi penipuan online melalui sambungan telepon/Freepik.
Ilustrasi penipuan online melalui sambungan telepon/Freepik.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Literasi digital masyarakat Indonesia yang rendah dinilai menjadi biang kerok utama maraknya bermacam kejahatan siber dengan modus penipuan online mulai dari undangan nikah hingga informasi paket.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijadi Pengerapan mengatakan saat ini terus menggalakkan program literasi digital bersama dengan para stakeholder.

"Ini makanya perlu sekali [kita] tingkatkan literasi masyarakat," ujarnya dalam acara Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022, Rabu (1/2/2023).

Menurut Semuel, Kemenkominfo selama ini memang berwenang melakukan pemblokiran terhadap konten digital yang dinilai merugikan masyarakat, seperti pornografi, perjudian online dan lainnya.

Namun terkait dengan penipuan online, sambung dia, targetnya lebih spesifik atau individu dan bukan umum.

Dia menuturkan Kemenkominfo melakukan program literasi digital dengan empat pilar. Pertama, digital skill atau keterampilan masyarakat menggunakan perangkat digital.

Menurutnya, masyarakat harus tahu cara menggunakan gawai dan mengenali aplikasi yang bisa digunakan.

Kedua, digital safety atau keamanan digital. Artinya, masyarakat mesti meningkatkan kesadaran ihwal keamanan di ruang digital.

"Ruang digital sama seperti ruang fisik yang menuntut masyarakat memiliki kesadaran akan keamanan," imbuhnya.

Ketiga, adalah digital culture atau budaya bermedia digital. Semuel menyebut, ruang digital harus diisi dengan kultur bangsa Indonesia yang sudah dibangun sejak zaman nenek moyang. Misalnya, karakter yang ramah dan sopan.

"Pilar terakhir adalah digital ethic atau etika bermedia digital. Layaknya kehidupan sosial dan ruang fisik, etika juga diperlukan di ruang digital," tutur dia.

Lebih lanjut Semuel menambahkan, saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih di level sedang. Progres kenaikannya dari tahun ke tahun juga tidak signifikan.

"Awal program [literasi digital], indeks literasi di 3,46. Setahun berjalan naik jadi 3,49 dan tahun ini naik 5 poin jadi 3,54," ucap Semuel.

Namun begitu, menurutnya indeks 3 ini masih rata-rata atau sedang-sedang saja. Dia berharap angka tersebut bisa terus meningkat dan jadi advance, bahkan langsung melonjak 10-15 poin.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper