Bisnis.com, JAKARTA - Musim dingin industri teknologi atau sering disebut tech winter, tampaknya tecermin dari susutnya pendanaan yang mengalir ke startup sepanjang 2022. Pendanaan modal ventura (venture capital/VC) kepada startup secara global tercatat senilai US$415,1 miliar (Rp6.218 triliun) sepanjang tahun lalu, atau turun 34,98 persen year-on-year (yoy).
Seperti diberitakan dataindonesia.id, Sabtu (28/1/2023) berdasarkan data CB Insights, total pendanaan modal ventura yang terealisasi sepanjang 2022 terdiri atas 36.177 kesepakatan.
Adapun, pada 2021, total pendanaan modal ventura mencapai US$638,4 miliar atau sekitar Rp9.560 triliun dengan 37.669 kesepakatan.
Lebih rinci, pendanaan dengan nilai lebih dari US$100 juta atau Rp1,5 triliun tercatat sebesar US$190,1 miliar atau senilai Rp2.847 triliun dengan 923 kesepakatan. Nilai tersebut berkurang hampir 50 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$371,9 miliar atau senilai Rp5.574 triliun dengan 1.590 kesepakatan.
Seiring dengan turunnya pendanaan dari modal ventura, perusahaan yang menjadi unicorn juga berkurang pada 2022. Menurut CB Insights, jumlah unicorn baru sebanyak 258 perusahaan pada tahun lalu.
Jumlah tersebut terpantau lebih sedikit 52,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, jumlah unicorn baru di dunia mencapai 539 perusahaan.
Dari jumlah tersebut, kehadiran unicorn baru paling banyak di Amerika Serikat pada 2022, yaitu 139 unit. Sebanyak 46 unicorn baru berada di Eropa pada tahun lalu.
Di Asia, ada 43 unicorn baru yang muncul sepanjang 2022. Sebanyak 7 unicorn baru berada di Amerika Latin dan Karibia. Kemudian, ada empat unicorn baru yang terletak di Kanada.
Sedangkan, jumlah unicorn baru di Australia dan Afrika masing-masing sebanyak dua unit dan satu unit pada 2022.