Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Wah! Fintech Mantan Bos Indosat Mau IPO di Bursa Amerika

DigiAsia, startup fintech as-a-service (FaaS) milik mantan CEO Indosat Alexander Rusli dikabarkan akan melantai di bursa Amerika Serikat.
Khadijah Shahnaz Fitra
Khadijah Shahnaz Fitra - Bisnis.com 10 Januari 2023  |  10:14 WIB
Wah! Fintech Mantan Bos Indosat Mau IPO di Bursa Amerika
Alexander Rusli. - JIBI/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA-  DigiAsia, startup fintech as-a-service (FaaS) milik mantan CEO Indosat Alexander Rusli dikabarkan akan melantai atau IPO di bursa Amerika Serikat.

Berdasarkan keterangan resmi SPAC StoneBridge, dikutip Selasa (10/1/2022), DigiAsia akan melakukan merger dengan SPAC StoneBridge Acquisition Corporation (SPAC). Bergabungnya dua perusahaan ini menghasilkan kesepakatan nilai ekuitas pre-money dari gabungan perusahaan tersebut senilai US$500 juta atau senilai Rp7,8 triliun 

Adapun, semua pemegang saham DigiAsia, termasuk Mastercard dan Reliance Capital Management akan menyetor 100 persen  ekuitas mereka ke dalam perusahaan gabungan tersebut. Transaksi ini diperkirakan akan ditutup pada kuartal II/ 2023. Rencananya, kedua perusahaan ini akan melantai di Nasdaq dengan simbol 'FAAS'.

Setelah merger, DigiAsia bisa mengakses dana tunai Stonebridge senilai US$200 juta atau senilai Rp3 triliun. Belum lama, DigiAsia  telah mendapatkan pinjaman dari Yorkville Advisor Global LP senilai US$100 juta atau Rp1,5 triliun.

"DigiAsia memiliki keberadaan yang mapan di Indonesia dan sedang mencari ekspansi segera ke Asia Tenggara diikuti oleh Timur Tengah dan Afrika Utara,” ujar Co-Founder DigiAsia Alexander Rusli.

Alexander juga mengatakan IPO ini dilakukan sebagai peningkatan modal startup fintech tersebut. Dia mengharapkan IPO ini akan menjadi Digi sebagai pemimpin layanan dompet digital l berlabel putih dan vertikal Banking-as-a-Service di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika Utara. 

Saat ini pun sudah ada ada beberapa perusahaan yang bekerjasama dengan DigiAsia mulai dari WesternUnion, Bukalapak, Starbucks, Garuda Indonesia, Semen Indonesia, KaiPay, Fishery, dan Home Credit. DigiAsia didirikan di Jakarta pada 2017 oleh Alexander Rusli dan Prashant Gokarn. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

fintech ipo wall street bursa as
Editor : Farid Firdaus

Terpopuler

back to top To top