Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan tiga saran kepada perusahaan rintisan atau startup dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan perubahan geopolitik di Ukraina.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan dengan adanya pandemi dan perubahaan geopolitik tersebut berdampak terhadap supply chain, finansial, inflasi dan krisis energi mengakibatkan tekanan ekonomi di semua negara.
“Kita perlukan aksi [nyata] dalam situasi seperti ini,” ujarnya belum lama ini.
Dia menyebutkan pertama keberpihakan pada produk dalam negeri. Kedua, efisiensi tanpa melakukan pemutusan hubungan kerj, dan ketiga, mengedepankan model usaha yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi pasar
Johnny menjelakskan aksi pertama keberpihakan pada produk dalam negeri, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan menopang aktivitas ekonomi digital di sektor distribusi atau platform lokapasar (marketplace).
Dia juga mengajak pelaku ekonomi digital membangun komitmen bersama untuk meningkatkan keberpihakan kepada pelaku UMKM.
“Bapak Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk beli dan berpihak pada produk dalam negeri. Kalau kita ingin menghadapi winter ini, potensi stagflasi [stagnasi dan inflasi] yang tinggi, perhatikan keberpihakan secara affirmative untuk belanja produk hasil karya anak bangsa di dalam negeri. Di sektor digital, saya juga minta itu,” ajaknya.
Lebih lanjut, Johhny menilai selama tekanan ekonomi, setiap negara sekarang akan mengutamakan produk dalam negeri masing-masing. Selama ini, Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dikarenakan adanya UMKM
“Kekuatan Indonesia adalah di sektor UMKM. Sektor UMKM kita akan mewarnai juga digital ekonomi, e-commerce Indonesia. Ini semua pasti karena ada satu langkah affirmative yang kita lakukan,” tandasnya.
Mengenai aksi kedua yang berkaitan dengan efisiensi. Kemenkominfo mengharapkan agar pelaku startup digital bisa menerapkan strategi agar tetap menjaga model usaha yang resilien. Dalam menghadapi tantangan ekonomi, Menkominfo mengingatkan agar tech startup tidak hanya menyelamatkan satu persoalan tapi membuat persoalan baru yang lebih besar.
"Jadi tantangannya di satu sisi terjadi stagflasi, di sisi yang lain, kita di dalam negeri masih bisa bertahan. Kita bisa lakukan efisiensi, tapi efisiensi tidak sama dengan layoff. Jadi tolong kita perhatikan baik-baik," ujarnya.
Oleh karena itu, Menteri Johnny mengajak tech-founders, eksekutif, investor, inkubator, asosiasi, dan pemerintah terus mendorong ekosistem ekonomi digital tetap resilien.
“Kolaborasi multipihak untuk kita bangun. Karena Presiden menekankan betul fokus, fokus, fokus, dan fokus. Kolaborasi multipihak penting untuk menjaga resiliensi kita,” tandasnya.
Masih berkaitan dengan dukungan resiliensi perusahaan startup,Johnny mengingatkan pelaku startup digital menjaga sumber pembiayaanan yang sudah jelas dan terpercaya.
"Manfaatkan sumber pembiayaan yang sudah committed. Pemerintah dalam G20 yang lalu, telah mendorong Digital Innovation Network yang menjadi bagian dari Bali Declaration. Tapi policy makro itu diterjemahkan secara konkret di lingkungan perusahaan masing-masing,” jelasnya.
Dia pun mengajak pelaku startup digital mencari jalan baru dan model usaha yang inovatif, mampu mendisrupsi pasar dan memberikan solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat.
“Musim dingin mengingatkan kita untuk menapak jalan baru, berinovasi agar kita dapat tumbuh melaju pada lintasan sektor ekonomi digital yang lebih resilien,” tandasnya.