Begini Progres Hak Labuh Satelit LEO OneWeb

Rahmi Yati
Senin, 21 November 2022 | 17:54 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan pemaparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan pemaparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) telah mengantongi Hak Labuh untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup Starlink yang ditargetkan masuk Indonesia pada 2023. Lantas, bagaimana dengan satelit LEO (Low Earth Orbit) milik OneWeb?

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pihaknya telah menyiapkan satelit-satelit LEO untuk keperluan backhole jaringan yang saat ini telah diberikan izin labuhnya pada Starlink.

"Ada juga operator lain seperti OneWeb yang saat ini sedang kami evaluasi yang juga berkeinginan memberikan layanan infrastruktur tulang punggung kita," katanya, dikutip Senin (21/11/2022).

Johnny menyebut, Indonesia membutuhkan setidaknya 1 Tbps kapasitas satelit sampai dengan 2030. Saat ini, baru terdapat 8 satelit untuk kebutuhan telekomunikasi nasional dengan kapasitas total 50 Gbps dengan lebih dari 50 persennya digunakan oleh Kemenkominfo untuk kebutuhan kementerian.

Dia berharap pada pertengahan atau akhir 2023, Kemenkominfo bisa meluncurkan 2 High throughput satellites (HTS) Geostationary Earth Orbit (GEO) yang sedang diproduksi dengan kapasitas 2x150 Gbps atau 300 Gbps (6 kali kapasitas satelit yang ada saat ini) untuk kebutuhan melayani dari lebih 150.000 titik layanan publik yang ada di Tanah Air.

Satelit tersebut, sambung Menkominfo, saat ini tengah dalam proses manufacturing di Prancis oleh Thales. Nantinya, setelah proses tersebut selesai, di kuartal II/2023 satelit yang dikenal dengan Satria-1 akan di luncurkan menggunakan layanan roket peluncur SpaceX (Falcon 9) di Cape Canaveral, Florida.

"Proyek satelit Satria-1 merupakan bentuk nyata upaya pemerintah melalui Kominfo untuk menyediakan konektivitas internet yang inklusif dan merata ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan [3T]," imbuhnya.

Adapun sebelumnya, PT Dwi Tunggal Putra (DTP) menyatakan masih menunggu izin Hak Labuh untuk satelit orbit bumi rendah atau LEO milik OneWeb.

Chief Commercial Officer DTP Edi Sugianto mengatakan seluruh persyaratan perizinan tersebut masih dievaluasi oleh Kemenkominfo. Dia optimistis akan mengantongi izin tersebut dalam waktu dekat.

"Saat ini kami masih dalam proses evaluasi Hak Labuh dari Kemenkominfo. DTP dan OneWeb telah mematuhi dan memenuhi segala regulasi yang diberlakukan di Indonesia," ujarnya beberapa waktu lalu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper