KTT G20, Jokowi: Ekonomi Digital Jadi Kunci Masa Depan Dunia

Khadijah Shahnaz
Rabu, 16 November 2022 | 13:24 WIB
Presiden RI Joko Widodo duduk di sebelah PM India Narendra Modi saat membuka KTT G20 Bali di The Apurva Kempinski, Bali pada Selasa (15/11/2022). Dok. Biro Setpres RI
Presiden RI Joko Widodo duduk di sebelah PM India Narendra Modi saat membuka KTT G20 Bali di The Apurva Kempinski, Bali pada Selasa (15/11/2022). Dok. Biro Setpres RI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ekonomi digital merupakan kunci masa depan ekonomi dunia dalam KTT G20 Bali.

Jokowi mengatakan hal ini dalam pembukaan sesi ketiga KTT G20 di Candi Ballroom The Apurva Kempinski, Bali, Rabu (16/11/2022). Mantan Walikota Solo itu menjelaskan ekonomi digital terbukti dapat menjadi masa depan ekonomi dunia ketika terjadinya pandemi.

"Ekonomi digital di masa pandemi [memiliki porsi] 15,5 persen pendapatan global, membuka peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global," ujarnya dalam pembukaan ketiga KTT G20 Candi Ballroom The Apurva Kempinski, Bali, Rabu (16/11/2022)

Dia juga menambahkan dalam menyelenggarakan KTT G20, Indonesia telah berusaha mendorong transformasi digital
serta mempercepat pemulihan global dengan adanya Digital Economy Working Group (DEWG).

"DWG sudah mulai berjalan, tahun ini pun G20 juga mendorong pengembangan startup potensial melalui Digital Innovation Network," jelasnya

Dalam mempercepat transformasi digital pun ada tiga hal yang harus menjadi fokus utama. Pertama kesetaraan akses digital.

Hal ini dikarenakan hampir 2,9 penduduk dunia belum terhubung ke internet, termasuk 73 persen pendudukan negara yang kurang berkembangan. Selain itu infrastruktur digital belum merata bagi 390 juta orang yang tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel.

"G20 harus dapat memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital terjangkau semua," tambahnya

Kedua, adalah literasi digital. Jokowi menilai melek digital bukan lagi menjadi pilihan melainkan keharusan. Literasi digital harus menjangkau semua agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan. Dia pun berharap G20 dapat menggerakan kerjasama penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang.

Ketiga, lingkungan digital yang aman. Dia menegaskan Hoax dan perundungan siber dapat memperpecah persatuan dan mengancam demokrasi.

Jokowi mengatakan kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga US$5 triliun pada 2024. Maka dari itu keamanan digital dan perlindungan privasi harus dijamin.

"G20 harus mampu membangun kepercayaan sektor digital termasuk melalui tata kelola digital global. Kita harus bekerja sama memastikan manfaat digital dapat dirasakan secara merata oleh semua. Saya mengundang kontribusi G20 untuk masa depan yang aman, inklusif, bermanfaat bagi semua," tutup Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper