Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membentuk tim khusus yang bertugas menjaga kestabilan layanan internet pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Ketua Umum APJII, Muhamad Arif, mengatakan kestabilan layanan internet perlu dijaga di berbagai titik, termasuk di hotel tempat para delegasi menginap selama rangkaian acara puncak G20 pada 15-16 November 2022.
"Yang kami utamakan adalah kestabilan layanan, jangan sampai ada gangguan. Kami buat tim koordinasi dan pemulihan supaya cepat menangani kendala," kata Arif kepada Bisnis, Minggu (13/11/2022).
Dia menyebut, sekitar 40 operator telekomunikasi anggota APJII dilibatkan dalam penyediaan jaringan telekomunikasi pada KTT G20. Masing-masing perusahaan atau operator mengirimkan anggotanya untuk hadir langsung di Bali guna mengantisipasi kendala yang mungkin terjadi.
Bukan itu saja, sambung Arif, APJII juga mengantisipasi terjadinya berbagai insiden seperti kebocoran data ataupun peretasan yang melibatkan situs acara G20. Dalam hal ini, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Sebisa mungkin menghindari hal itu. Oleh karena itu kami siapkan tim mitigasi. Tim mitigasi juga termasuk untuk keamanan siber, berjumlah sekitar 5 orang," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, persiapan APJII untuk jaringan telekomunikasi pada event G20 ini sudah selesai. Sebab, sebelum acara puncak, beberapa acara yang termasuk dalam rangkaian G20 sudah dimulai.
Menurutnya, kesiapan telekomunikasi ini secara tidak langsung juga dapat menunjukkan bahwa Indonesia siap dalam transformasi digital dengan ketahanan dan kekuatan infrastruktur digital, terutama dalam jaringan telekomunikasi, khususnya internet.