Bisnis.com, JAKARTA - Tren pemutusan hubungan kerja (PHK) terus berlanjut dan menghantam beberapa perusahaan media sosial raksasa seperti Meta, Twitter, hingga Snapchat.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (7/11/2022) Wall Street Journal melaporkan PHK ini akan terjadi paling cepat pada Rabu (9/10/2022). Meta dilaporkan telah memberitahukan karyawan untuk membatalkan perjalanan yang tidak penting mulai minggu ini.
CEO Meta Mark Zuckerberg pada September 2022 sudah mengatakan rencana mengatur ulang jumlah karyawan untuk pertama kalinya. Hal tersebut dilakukan menyusul adanya perlambatan tajam dalam kinerja pertumbuhan di induk Facebook dan Instagram.
Zuckerberg menginginkan Meta menjadi perusahaan yang lebih kecil pada 2023. PHK ini mencuat saat Meta sedang berjuang dengan kondisi merugi akibat berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan bisnis metaverse.
Analis Intelijen Bloomberg Mandeep Singh menyebut Meta mungkin mencari setidaknya US$3 miliar hingga US$4 miliar dalam pengurangan biaya operasional melalui PHK dan pemotongan biaya tetap.
Hal tersebut akan membuat pengeluarannya mendekati batas bawah antara US$96 miliar hingga US$101 miliar. Adapun PHK yang dilakukan Meta menyusul kebijakan serupa yang dilakukan sejumlah perusahaan teknologi di Silicon Valley.
Belum lama ini salah satu media sosial lainya Twitter melakukan PHK. PHK di Twitter terjadi sepekan setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter, Inc. pada 28 Oktober 2022, dirinya memutuskan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja Twitter di seluruh dunia.
PHK ini pun berimbas terhadap 7.500 karyawan Twitter, selain itu mantan CEO dan pendiri Twitter Jack Dorsey meminta maaf karena terjadi PHK ini. Dia menilai dirinya terlalu cepat mengembangkan ukuran perusahaan.
Adapun, dilansir dari Bloomberg, perusahaan Twitter kini kembali menarik puluhan karyawannya yang telah kehilangan pekerjaan itu dan memintanya untuk kembali pada Minggu (7/11/2022).
Bloomberg juga mengatakan para karyawan yang diminta untuk kembali tersebut, sebelumnya disebut telah diberhentikan karena kesalahan. Pihak manajemen Twitter menyadari bahwa pekerjaan dan pengalaman para karyawan itu mungkin diperlukan untuk membangun fitur baru yang dibayangkan Elon Musk.
Setelah itu ada Snap.Inc atau Snapchat, media sosial asal Amerika Serikat, berencana untuk melakukan PHK sekitar 20 persen dari 6.400 orang karyawannya.
Dilansir dari The Verge, PHK ini sudah direncanakan perusahaan selama beberapa minggu terakhir dan dimulai sejak Rabu (31/8/2022). PHK ini pun akan menyasar pada departemen tertentu termasuk perangkat keras dan produk pengembang gim.
Tim di Zenly, aplikasi pemetaan sosial Snap yang dibeli pada 2017 juga akan mengalami pemotongan. Tim lain yang akan terkena PHK adalah divisi perangkat keras Snap. Tim ini bertanggung jawab atas pengembangan perangkat kacamata augmented reality (AR) Spectacles dan drone kamera Pixy.