Berperan Penting untuk Telekomunikasi, Kenali 3 Jenis Menara BTS

Oktaviano DB Hana
Senin, 31 Oktober 2022 | 11:57 WIB
Foto udara salah satu Base Transceiver Station (BTS) milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Minggu (30/10/2022)/JIBI/Bisnis-Suselo Jati
Foto udara salah satu Base Transceiver Station (BTS) milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Minggu (30/10/2022)/JIBI/Bisnis-Suselo Jati
Bagikan

Bisnis.com, ENDE - Pengembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia terus dikebut pemerintah.

Jaringan infrastruktur untuk menopang teknologi, informasi dan telekomunikasi (TIK) itu antara lain hadir dalam wujud base transceiver station (BTS) atau stasiun pemancar. BTS sering juga disebut sebagai base station (BS) dan radio base station (RBS). 

Dilansir dari laman resmi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI), BTS merupakan salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi. 

BTS berperan vital dalam mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah, telepon seluler dan berbagai jenis gawai lainnya. Sinyal radio tersebut kemudian akan diubah menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke terminal lainnya menjadi sebuah pesan atau data.

BTS sendiri tak hanya terdiri dari menara. Komponen BTS terdiri dari menara sentral BTS, antena sectoral, antena microwave, shelter, microwave system, rectifier system, baterai, feeder, dan dynaspere.

Menara BTS ini umumnya dimiliki oleh operator seluler seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan PT XL Axiata Tbk. (XL), serta oleh perusahaan di bidang infrastruktur telekomunikasi seperti PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk..

Adapun, menara BTS umumnya akan banyak dijumpai di pusat kota sehingga kualitas sinyal atau layanan internet di wilayah tersebut. Namun, BTS juga hadir di berbagai daerah pelosok di Indonesia, khususnya untuk melayani daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Untuk melayani jaringan telekomunikasi wilayah tersebut, BAKTI Kominfo memainkan perannya. Berdasarkan data BAKTI, hingga semester I/2022, BAKTI telah membangun  3.816 BTS 4G dengan perincian, menara BTS existing yang dibangun sejak 2015-2022 sebanyak 1.682 unit dan BTS di lokasi baru sebanyak 2.134 unit.

Secara total, telah ada 7.295 BTS 4G di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak 4.300 BTS 4G sudah mulai beroperasi, sedangkan 2.600 BTS 4G masih dikebut pengerjaannya agar bisa melayani seluruh masyarakat Indonesia.


Bentuk Tower BTS

Bentuk tower BTS bisa bervariasi. Umumnya menara BTS memiliki panjang antara 40 hingga 75 meter.

Namun, bentuk tower BTS dapat bervariasi yang disesuaikan dengan kondisi geografis serta luas jangkauan jaringan yang ditargetkan.

Secara umum, terdapat tiga macam menara BTS yang sering dijumpai di Indonesia yaitu tower empat kaki, tower tiga kaki dan tower satu kaki. Berikut ini perinciannya:

1. Menara 4 kaki atau Rectangular Tower

Menara ini berbentuk segi empat dan memiliki empat kaki. Dengan konstruksi kokoh, menara  ini diharapkan memiliki kekuatan yang optimal untuk menghindari kemungkinan roboh.

Umumnya, tinggi menara ini sekitar 42 meter serta mampu mencakup banyak antena dan radio.

Menurut informasi BAKTI, tipe menara ini biasanya digunakan oleh perusahaan telekomunikasi terkemuka seperti Telkom dan XL lantaran harganya yang cukup fantastis yakni mencapai Rp650 juta-Rp1 miliar rupiah.


2. Menara 3 kaki atau Triangle Tower

Menara segitiga ini terdiri dari 3 fondasi tower. Setiap pondasi disusun dalam beberapa potongan yang berkisar 4-5 meter. 

Tinggi rata-rata menara jenis ini berkisar antara 40 meter dan maksimal 60 meter. Makin pendek, making tinggi tingkat keamanan menara tersebut. 

Adapun, kelebihan dari menara ini adalah komponennya lebih ringan sehingga menghemat biaya produksi dan pengangkutan.


3. Tower 1 kaki atau Pole

Menara jenis ini sebenarnya tidak direkomendasikan karena banyak kekurangannya. Salah satunya penerimaan sinyalnya tergolong tidak stabil.

Selain itu, menara ini mudah goyang dan mengganggu sistem koneksi data yang berakibat pencarian di komputer terjadi secara terus-terusan.

Menara jenis ini terdiri dari dua macam. Pertama, menara yang dibuat dengan pipa atau plat baja tanpa spanner dengan diameter 40 cm-50 cm dan rata-rata tingginya 42 meter. 

Kedua, menara yang dibuat dengan spanner yang menurut ahli pembuatannya tidak melebihi 20 meter.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper