Metaverse di Indonesia Baru Optimal 5-10 Tahun Lagi

Rahmi Yati
Rabu, 19 Oktober 2022 | 20:49 WIB
Seorang pengunjung berfoto di depan instalasi seni imersif berjudul Halusinasi Mesin-Ruang: Metaverse oleh seniman media Refik Anadol, yang akan diubah menjadi NFT dan dilelang secara online di Sothebys, di Digital Art Fair, Hong Kong. REUTERS/Tyrone Siu
Seorang pengunjung berfoto di depan instalasi seni imersif berjudul Halusinasi Mesin-Ruang: Metaverse oleh seniman media Refik Anadol, yang akan diubah menjadi NFT dan dilelang secara online di Sothebys, di Digital Art Fair, Hong Kong. REUTERS/Tyrone Siu
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Country Director Meta Indonesia Peter Lydian mengatakan proyek metaverse baru akan optimal 5-10 tahun lagi di Indonesia.

Dia tidak menampik bila metaverse yang sempat hype secara global kini mulai kehilangan daya tariknya. Namun, sama halnya dengan teknologi komunikasi, tentunya teknologi teranyar ini juga butuh proses untuk dikenal luas oleh masyarakat.

“Teknologi untuk kebutuhan komunikasi terus berkembang, semula yang hanya bisa untuk mengetik, mengirim gambar, dan sekarang bisa menggunakan video. Dikarenakan ada pressure dan demand untuk membuat teknologi sosial baru, kami percaya internet akan berubah jadi metaverse memang 5-10 tahun dari sekarang,” ujar Peter di Kantor Meta Indonesia, Rabu (19/10/2022).

Bukan itu saja, menurutnya semua negara termasuk Indonesia sedang berpacu untuk mengembangkan teknologi teranyar dalam proyek metaverse. Akan tetapi hal yang paling penting, teknologi ini tidak bisa dibangun sendiri dan perlu kolabori banyak pihak.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ada tiga pendekatan yang dilakukan Meta dalam membangun meteverse di Indonesia. Pertama, terkait produk dengan menghadirkan NFT di Instagram yang bisa dimanfaatkan para kreator.

Kedua, sambung dia, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak mulai dari kementerian, industri, hingga akademisi.

"Ketiga, melahirkan kreator-kreator andal dalam memberikan sentuhan pertama ke dalam metaverse," ujarnya.

Untuk diketahui, istilah metaverse sendiri sempat jadi tren usai Mark Zuckerberg mengumumkan dirinya melakukan rebranding terhadap Facebook jadi Meta, demi mengalihkan fokusnya membangun metaverse.

Sementara itu dilansir dari The Wall Street Journal, Horizon Worlds milik Meta disebut-sebut gagal memenuhi ekspektasi kinerja internal. Bukannya ramai diakses, dunia virtual itu hanya memiliki kurang dari 200.000 pengguna.

Hal tersebut juga diperkuat oleh dokumen internal Meta yang menunjukkan sebagian besar pengguna tidak kembali ke Horizon Worlds setelah bulan pertama di platform itu. Jumlah pengguna bahkan terus menurun sejak musim semi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper