Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan pemhutusan hubungan kerja oleh Xendit setelah sebelumnya oleh Shopee hingga Garena tidak akan berpengaruh terhadap pendanaan startup di Indonesia
Kemarin (4/10/2022), salah satu unicorn Indonesia Xendit mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5 persen karyawannya.
Bendahara Amvesindo dan Managing Partner Ideosource VC Edward Ismawan Chamdani mengatakan pendanaan kepada startup di Indonesia tidak akan berpengaruh meskipun terdapat PHK oleh unikorn. Dia menilai tekanan bagi industri teknologi sedang menjadi fenomena global.
"Case Xendit tidak spesifik ke industri secara keseluruhan namun memang ada dampak winter investasi yang terjadi secara global," ujar Edward kepada Bisnis, Rabu (5/10/2022)
Dia pun menjelaskan pendanaan di kondisi tech winter akan berbeda dengan biasanya. Hal ini dikarenakan investor akan berhati - hati dalam memilih startup dikarenakan secara global kondisi perekonomian sedan terkoreksi.
Amvesindo pun menilai dampak PHK, mutasi pegawai dan penutupan salah satu business model merupakan hal yang biasa untuk mencari core value yang terbaik bagi startup tersebut.
"Apalagi dalam kondisi winter,"jelasnya
Sebagai informasi, Xendit mengatakan PHK ini akibat situasi makro ekonomi yang tidak menentu. Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya mengatakan Xendit selalu mencoba untuk menyiapkan rencana bisnis terbaik.
Namun, situasi makroekonomi yang tidak menentu saat ini memaksa pihaknya untuk melakukan rightsizing struktur dan sumber daya tim. Hal ini didasarkan pada strategi bisnis yang progresif melihat situasi ke depan dan telah melalui pertimbangan yang komprehensif untuk memastikan bahwa kami siap dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Baca Juga Kena PHK Seperti di Indosat Hingga Shopee dapat Tunjangan Pengangguran, Begini Cara Mengurusnya! |
---|
"Melakukan rightsizing tim adalah sebuah keputusan yang sangat sulit. Namun, tetap harus diambil untuk optimalisasi posisi kami dijangka pendek maupun jangka panjang untuk perkembangan perusahaan. Sekitar 5 persen dari tim kami di Indonesia dan di Filipina terkena dampak dari keputusan ini," kata Tessa kepada Bisnis, Selasa (4/10/2022).
Sebelumnya, Shopee dan Garena juga mengumumkan melakukan PHK pada pertengahan September lalu.