Bisnis.com, JAKARTA – Hadirnya jaringan 5G di Tanah Air ternyata cukup menarik banyak perhatian masyarakat. Bahkan, adanya teknologi generasi kelima itu dinilai memberikan nilai tambah dalam penjualan smartphone.
Pengamat gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan saat ini hampir semua merek ponsel memiliki smartphone 5G dalam banyak tipe.
"Jaringan 5G ini menjadi nilai tambah marketing untuk dilirik masyarakat calon pengguna," kata Lucky, Rabu (28/9/2022).
Dia menyebut smartphone 5G dengan cepat diadopsi oleh masyarakat Indonesia, baik yang memang di daerahnya sudah tercover jaringan 5G ataupun belum, sebagai persiapan kalau nanti jaringan 5G makin berkembang.
Ponsel 5G, sambung Lucky, juga cepat diadopsi karena tidak hanya ada di smartphone flagship atau premium, tetapi dengan cepat ada di segmen mid-range bahkan smartphone yang lebih murah.
"Ini tidak lepas dari para pembuat chipset, yang membenamkan kemampuan 5G tidak hanya pada kelas chipset premium, tetapi juga kelas bawah," ujarnya.
Lebih lanjut menurut dia, tidak lama lagi sebenarnya semua ponsel akan mendukung jaringan 5G. Sebab, walaupun jaringannya 5G, perangkat tersebut tetap masih bisa digunakan di jaringan di bawahnya seperti 4G bahkan 2G.
Artinya, Lucky memprediksi, semua smartphone akan 5G pada masanya. Walaupun masih berjalan lambat, tetapi jaringan 5G akan tetap membesar, apalagi nanti setelah TV analog dan jaringan 3G dimatikan serta frekuensi tinggi sudah dilelang pemerintah.
"Saat ini ponsel 5G diminati karena banyak orang berharap sudah akan siap perangkatnya saat jaringan 5G ada di daerah mereka. Juga tidak lepas, 5G dianggap kekinian, sehingga banyak orang ingin memilikinya," imbuhnya.
Terpisah, PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan pihaknya masih melihat bahwa baik perangkat 4G maupun 5G, masih menyumbangkan sumbangsih yang hampir sama, meskipun persentase sumbangsih perangkat 5G di Oppo melebihi 50 persen.
Aryo menuturkan, pangsa pasar yang membedakan kedua perangkat ini juga tergantung pada wilayah. Untuk kota Tier 1 yang sudah banyak dipilih penyedia layanan untuk menyelenggarakan 5G, maka tingkat konsumsi konsumen terhadap perangkat 5G cukup tinggi.
"Sementara untuk kota Tier 2 dan 3 dapat dilihat bahwa perangkat 4G masih menguasai," tuturnya.
Berbeda dengan Oppo, Marketing Director realme Indonesia Michonne Wang mengatakan sejauh ini penjualan smartphone 4G masih lebih tinggi dari smartphone 5G.
Meski begitu, dia melihat penjualan ponsel 5G di Indonesia bisa dikatakan mendapatkan respons yang positif. Bahkan, beberapa ponsel 5G yang telah diluncurkan realme di Indonesia berhasil memecahkan rekor penjualannya.
"Dengan artian realme akan terus memberikan inovasi-inovasi teknologi dan design smartphone yang trendi ke dalam dua pilihan baik 4G maupun 5G, sehingga seluruh anak muda bisa tetap merasakan inovasi terbaru dari smartphone realme," imbuhnya.