Bisnis.com, JAKARTA - RedDoorz, startup layanan hotel budget, menargetkan mencapai titik impas (break even point/BEP) pada Oktober 2022 untuk pasar di Indonesia.
Regional VP Marketing RedDoorz Indonesia Henry Manampiring mengatakan RedDoorz memiliki ekspektasi untuk mencapai BEP pada Oktober 2022. Ekspektasi ini didukung dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sejatinya telah membaik semenjak vaksinasi booster yang diwajibkan.
"Dengan itu, kami yakin bahwa demand dari industri pariwisata tahun ini akan membaik atau bahkan lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi pada 2019," ujar Henry, Jumat (26/8/2022).
RedDoorz juga berekspektasi bahwa profit akan bertambah sebesar 1,5 kali dibandingkan 2019 karena negara-negara di Asia Tenggara yang telah melonggarkan pembatasan perjalanan. Selain itu, RedDoorz memiliki strategi multi-brand dengan meluncurkan berbagai lini hotel yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, yaitu SANS Hotel, Sunerra Hotel, serta Urbanview Hotel.
"Kami juga menyediakan beragam promosi menarik bagi traveler yang memesan akomodasi dan hotel yang ada di platform RedDoorz. Promosi yang kami berikan membantu menstimulasi permintaan konsumen yang turut membantu kami dalam mencapai break even point," jelasnya.
Henry menambahkan pada saat libur Lebaran kemarin, RedDoorz juga mencatat tingkat okupansi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 52 persen dibanding okupansi 2019 sebelum pandemi yang menunjukan kemungkinan yang positif untuk mencapai BEP tahun ini.
RedDoorz pun menargetkan untuk dapat menjual 1,6 juta kamar sepanjang tahun 2022 melalui lini hotel yang beragam. Selain itu RedDoorz saat ini ingin memasuki pasar Thailand yang dinilai akan menjadi sumber pertumbuhan untuk tahun 2023-2024.