Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian Uptime Institute Annual Data Center Survey 2021 memperkirakan kebutuhan tenaga kerja secara global akan bertumbuh menjadi hampir 2,3 juta pada tahun 2025.
Guna mengatasi hal tersebut, ada Schneider Electric University sebuah platform pendidikan digital vendor-agnostic dan terakreditasi CPD tersedia dalam 14 bahasa dan dapat diakses gratis secara daring.
Platform pendidikan Schneider Electric University didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan keterampilan di sektor data center, membantu pemangku kepentingan industri meningkatkan keterampilan, mengikuti perkembangan teknologi terbaru, sustainability, dan inisiatif efisiensi energi.
Hingga saat ini, Schneider Electric University telah memberikan lebih dari satu juta kursus kepada lebih dari 650.000 pengguna data center dengan basis pengguna yang mewakili lebih dari 180 negara secara global.
Sebagai ‘Schneider Electric University’, platform ini telah berkembang untuk menawarkan lebih dari 200 kursus terkait data center, efisiensi energi dan sustainability melalui dua perguruan tinggi khusus, Professional Energy Manager (PEM), dan kualifikasi DCCA.
Semua kursus tersedia dalam format modul satu jam yang dapat dilakukan secara mandiri dalam 14 bahasa, menawarkan akses gratis ke pendidikan energi, di mana saja. Lebih lanjut, universitas ini diakui oleh 25 badan CPD industri yang berbeda-beda termasuk BICSI, the Electrical Contractors Association (ECA), Engineers Ireland, dan Renewable Energy & Energy Efficiency Partnership (REEEP).
Pembaruan pada kualifikasi Data Center Certified Associate (DCCA) Schneider Electric University termasuk pemahaman dasar tentang daya, pendingin (cooling), rak, dan keamanan fisik (physical security), serta panduan tentang cara mengoptimalkan desain data center untuk mendorong ketahanan, efisiensi energi, dan sustainability.
Kursus-kursus terbaru yang tersedia, termasuk Optimasi Tata Letak Pendingin untuk Data Center (Optimizing Cooling Layouts for Data Center); Strategi Dasar Pengkabelan di Data Center (Fundamental Cabling Strategies in the Data Center); Menguji Metode Proteksi Kebakaran di Data Center (Examining Fire Protection Methods in the Data Center); dan Dasar-Dasar Pendinginan II – Kelembaban di Data Center (Fundamentals of Cooling II – Humidity in the Data Center).
Lebih lanjut, kurikulum Schneider Electric University menjawab poin-poin utama di industri seperti Pemilihan dan Perencanaan Lokasi Data Center (Data Center Site Selection and Planning), yang menawarkan panduan tentang cara memilih lokasi brownfield dan greenfield untuk akses energi terbarukan; Teknologi Pembangkit Listrik Alternatif (Alternative Power Generation Technologies) yang membantu mendorong penerapan strategi energi terbarukan, pembangkit listrik di lokasi (on-site power generation) dan penggunaan teknologi seperti microgrid dan Teknologi Baterai untuk Data Center (Battery Technology for Data Centers) yang mengevaluasi dampak sustainability dari berbagai jenis baterai UPS, manfaat teknologi Lithium-Ion, dan analisis biaya lifecycle tersebut.