Mastel Beberkan Dampak WhatsApp dan Telegram Bagi Telekomunikasi

Rahmi Yati
Selasa, 26 Juli 2022 | 17:30 WIB
Logo WhatsApp / whatsapp.com
Logo WhatsApp / whatsapp.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menuturkan sejumlah dampak hadirnya platform atau perusahaan teknologi over the top (OTT), seperti WhatsApp atau Telegram, terhadap industri jasa telekomunikasi Tanah Air.

Wakil Ketua Mastel August B. Hulu mengatakan kehadiran platform tersebut memberi dampak luar biasa bagi industri telekomunikasi tradisional baik dari segi layanan telepon maupun pesan singkat atau SMS.

Dia mencontohkan, pada 2013, dampak hadirnya platform OTT seperti WhatsApp sudah melampaui pertumbuhan SMS dari segi layanan teks.

"Jadi layanan yang dihasilkan OTT seperti WhatsApp, Telegram, itu sudah sangat populer dan jauh meninggalkan SMS. Akibatnya, penyelenggara tradisional itu mulai merasakan dampak yang luar biasa," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (26/7/2022).

August memerinci, pada 2013-2018, pertumbuhan SMS mengalami penurunan hingga -4,2 persen. Begitu pula dengan layanan voice atau telepon yang mengalami penurunan hingga -2,5 persen usai hadirnya layanan telepon lewat aplikasi.

"Pada 2018 penggunaan internet sudah naik tinggi dan mengalahkan voice dan SMS. Di sini kita lihat memang cukup signifikan pengaruh OTT ini yang layanannya mensubstitusi layanan-layanan penyelenggara telekomunikasi tradisional," ujarnya.

Lebih lanjut August menuturkan, ada dilema di industri telekomunikasi pasca hadirnya platform OTT. Yakni, adanya efek substitusi vs revenue offset. Layanan teks dan suara OTT global mensubstitusi layanan SMS dan suara penyelenggara tradisional telekomunikasi.

Sementara, imbuhnya, layanan OTT itu beroperasi pada layanan yang ditawarkan oleh layanan yang ditawarkan penyelenggara telekomunikasi, yaitu data.

"Maka kalau kita lihat, aplikasi untuk teks dan suara OTT itu bekerja pada layanan data yang diproduce oleh jaringan. Nah, efek kompetisi, harga paket data sulit dinaikkan sehingga terjadi kehilangan pendapatan dari SMS/suara," tuturnya.

Adapun minus lainnya, tambah August, antara lain memberikan dampak negatif pada pendapatan dan laba operator jaringan yang akan berkolerasi pada penurunan pembayaran pajak, PNBP, dan kemampuan berinvestasi. Kemudian makin memburuknya kesenjangan digital antara negara maju dan berkembang.

"Yang lebih penting bagi negara adalah masalah kedaulatan dan privasi," tegasnya.

Meski begitu, August tidak menampik adanya keuntungan dari kehadiran layanan OTT tersebut. Di antaranya memberikan ragam pilihan ke masyarakat, adanya peningkatan aktifitas ekonomi masyarakat dan pekerja yang terampil, meningkatnya cakupan dan skala ekonomi bagi pengusaha dan industri, adanya penurunan biaya transaksi dan memacu inovasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper