Bisnis.com, JAKARTA - Pintarnya, usaha rintisan atau startup berbagi peluang untuk pekerja kerah biru ini mengumumkan pendanaan tahap awal sebesar US$8 juta atau Rp214,4 miliar. Pendanan ini dipimpin oleh East Ventures dan Vertex Ventures SEA & India (VVSEAI).
Sebelumnya, Pintarnya telah mengumpulkan US$6,3 juta dari General Catalyst, Sequoia Capital India, dan angel investor terkemuka pada Mei 2022.
Pendanaan ini menjadikan total pendanaan tahap awal senilai $14,3 juta, di mana Pintarnya mengklaim menjadi pendanaan tahap awal dengan dengan nilai terbesar di Asia Tenggara hingga saat ini.
Co Founder Pintarnya Henry Hendrawan mengatakan dengan dana segar ini, startup yang berdiri Mei lalu tersebut berinvestasi lebih lanjut dalam teknologi dan kemampuan data. Dia berharap dengan berinvestasi tersebut menjadi nilai tambah utama Pintarnya dalam memfasilitasi proses pencarian kerja yang efisien bagi kandidat dan pemberi kerja.
" Pintarnya sedang memperluas timnya dan secara aktif mencari berbagai profesional di bidang engineering, product, design, marketing, operasional, dan business development yang berbasis di Jakarta," ujarnya dalam keterangan resmi pada Selasa (19/7/2022)
Henry mengklaim sejak diluncurkan, Pintarnya telah menghubungkan lebih dari 6.000 pengusaha dengan lebih dari 100.000 pencari kerja yang mencari berbagai peluang di sektor food and beverage (F&B), ritel, logistik, dan perhotelan.
Dia juga mengatakan beberapa sektor telah mengalami pertumbuhan eksponensial di Indonesia pasca pandemi, yang menghasilkan peluang besar bagi pencari kerja dan pemberi kerja.
"Kami ingin menjadi platform pilihan yang memfasilitasi pencocokan pasokan dan permintaan untuk kedua belah pihak dan menyediakan akses ke layanan keuangan yang lebih baik kepada pekerja kerah biru melalui identitas digital yang lebih baik dan riwayat pekerjaan yang dapat diverifikasi," jelasnya.
Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menilai adanya peluang besar dalam memberdayakan jutaan pekerja kerah biru di kawasan ini. Namun ada berbagai tantangan yang harus mereka hadapi.
Wilson juga mengatakan pihaknya merasa Pintarnya memiliki pengalaman yang terbukti dalam membangun dan menguasai pasar business to consumer (B2C) dan berbagai produk layanan keuangan di Indonesia
"Mereka membuat kemajuan pesat dan kami menantikan pencapaian-pencapaian yang akan dihadirkan oleh tim Pintarnya kedepannya,” kata Willson