Bisnis.com, JAKARTA - Populix, startup riset berbasis digital asal Indonesia, mengumumkan perolehan putaran pendanaan Seri-A senilai US$7,7 juta atau setara dengan Rp114 Miliar yang digunakan untuk merekrut talenta digital.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh Intudo Ventures dan Acrew Capital, dengan partisipasi dari Altos Ventures dan Quest Ventures.
Co-Founder & CEO, Populix Timothy Astandu mengatakan melalui dana segar ini, Populix akan merekrut lebih banyak talenta di bidang product and tech, melakukan pengembangan kapasitas SDM perusahaan, serta melakukan perluasan pasar. Populix berencana untuk memulai ekspansi regionalnya pada 2023 dengan tujuan utamanya ke negara-negara tetangga di wilayah Asia Tenggara.
Dia menambahkan Populix berkomitmen untuk semakin memperkuat misinya dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan kesempatan bagi setiap orang agar dapat menyuarakan pendapatnya sebagai konsumen, dan mendorong pelaku bisnis mengambil keputusan yang relevan dengan perkembangan pasar.
"Berangkat dari misi tersebut, kami akan terus berupaya untuk mendigitalisasi seluruh proses pengumpulan data, mengoptimasi fitur yang sudah tersedia, meluncurkan layanan-layanan baru, memperluas pasar, dan menambah kapasitas talenta SDM kami," ujar Timothy dalam keterangan resmi, Senin (27/6/2022).
Startup yang berdiri pada 2018 ini, memanfaatkan kekuatan teknologi untuk membangun platform riset one-stop-solution guna membantu bisnis, institusi, dan individu mengambil keputusan berbasis data.
Populix menawarkan layanan riset komprehensif secara kuantitatif maupun kualitatif untuk memahami kebutuhan pelanggan, menganalisis pasar, product testing, UI/UX study, brand health tracker, dan sebagainya.
Dengan memusatkan proses pengumpulan data secara online melalui perangkat seluler, Populix memiliki tujuan untuk membuat pengalaman mengisi survei lebih mudah dan menyenangkan bagi para responden. Di saat yang bersamaan, skema ini akan menyederhanakan proses pengumpulan data sehingga lebih cepat dan mudah bagi para klien.
Dalam perjalanannya, Populix juga mengembangkan lini produk B2C (business-to-consumer) melalui Poplite, yaitu layanan survei mandiri berbasis Software as a Service (SaaS) yang memungkinkan setiap orang untuk melakukan riset secara cepat dengan harga yang terjangkau.