Bisnis.com, JAKARTA – Grab meluncurkan teknologi pemetaan atau GrabMaps sebagai layanan enterprise baru yang dapat beroperasi penuh di delapan negara operasional pada kuartal III/2022.
Co-founder Grab Tan Hooi Ling mengatakan GrabMaps dapat dimanfaatkan perusahaan untuk menangkap peluang pasar senilai US$1 miliar di Asia Tenggara per tahun untuk pemetaan dan layanan berbasis lokasi.
Dia menyebut saat pertama kali dikembangkan, GrabMaps dibuat untuk menjawab kebutuhan perusahaan akan solusi yang lebih hyperlocal (sesuai dengan kebutuhan tiap lokasi operasional) untuk mendukung layanannya.
Baca Juga Grab Perkuat Keamanan Siber Gandeng BSSN |
---|
"Saat ini, GrabMaps menawarkan layanan lokasi berbasis kecerdasan untuk semua layanan Grab di tujuh dari delapan negara operasional Grab, dan diharapkan untuk dapat sepenuhnya beroperasi pada kuartal III/2022," katanya dalam siaran pers, Kamis (9/6/2022).
Menurut Tan, GrabMaps merupakan salah satu contoh inovasi perusahaan yang ingin selalu bisa menjawab kebutuhan di setiap wilayah Asia Tenggara secara tepat.
Terlebih, sambung dia, jalan dan gang sempit yang umumnya dijumpai di kota-kota Asia Tenggara dan selalu dilewati oleh mitra pengemudi dan mitra pengiriman sering kali tidak muncul di peta konvensional.
"Kami telah berinvestasi untuk mengubah kecerdasan ini jadi sebuah keunggulan yang kompetitif, memungkinkan kami untuk melayani pelanggan dan mitra kami dengan pengalaman terbaik. Di saat yang sama mendorong efisiensi dan penghematan biaya untuk bisnis," ucap dia.
Lebih lanjut dia menyebut saat ini GrabMaps memiliki lebih dari 33 juta titik penjemputan dan titik alamat di Asia Tenggara serta diharapkan tumbuh jadi 37 juta pada akhir tahun.
Bukan itu saja, saat ini GrabMaps juga mendukung lebih dari 800 miliar panggilan Application Programming Interface/API per bulan di berbagai layanan Grab.
"Berdasarkan studi perbandingan/benchmark kinerja GrabMaps dengan penyedia pemetaan pihak ketiga terkemuka, GrabMaps memiliki tingkat kesalahan 4 kali lebih rendah dan latensi 10 kali lebih rendah," tutur Tan.
Sebagai tambahan, data internal juga menunjukkan negara-negara yang telah sepenuhnya menggunakan GrabMaps, kemudahan menemukan titik penjemputan yang tepat untuk pemesanan layanan transportasi meningkat rata-rata 3 persen.
Sementara akurasi Perkiraan Waktu Perjalanan (ETT) meningkat 1 persen secara regional dengan beberapa negara mengalami peningkatan hingga 7,8 persen.
Selain itu, GrabMaps juga merupakan solusi B2B yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil data dari Grab, seperti tempat, jalan & lalu lintas, serta gambar, memanfaatkan kumpulan data peta yang baru dan berkembang pesat di Asia Tenggara dengan cakupan dari ibu kota hingga kota tier tiga (kota-kota kecil tingkat kabupaten).