Ruangguru Batasi Perekrutan, Founder Beri Jawaban Menohok

Khadijah Shahnaz
Senin, 6 Juni 2022 | 12:08 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Co-Founder dan CPO Ruang Guru Iman Usman (kanan), dan ekonom Dorodjatun Kuntjoro-Jakti menjadi pembicara seminar peringatan Hari Oeang ke-72 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (31/10/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Co-Founder dan CPO Ruang Guru Iman Usman (kanan), dan ekonom Dorodjatun Kuntjoro-Jakti menjadi pembicara seminar peringatan Hari Oeang ke-72 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (31/10/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Startup edutech Ruangguru dikabarkan sedang membatasi perekrutan dalam upaya mengoptimalkan biaya.

Dilansir dari Twitter @Elonmurz, Ruangguru dan Lummo dilaporkan akan membatasi perekrutan/pembekuan perekrutan dalam upaya mengoptimalkan biaya. Dalam tweet selanjutnya dikatakan Ruangguru baru saja mengakuisisi Kalananti, sekolah coding untuk anak-anak.

Adapun, berita ini langsung ditepis oleh Founder dan COO Ruangguru Iman Usman mengatakan kabar yang beredar saat ini salah. Iman menegaskan saat ini Ruangguru aktif merekrut banyak posisi di seluruh negeri.

"Kami masih aktif merekrut untuk banyak posisi di seluruh negeri - seperti yang dapat dilihat di sini: https://career.ruangguru.com," ujar Iman dilansir dari Twitter @imanusman pada Senin (6/6/2022).

Iman pun dengan berat hati harus setuju bahwa saat ini startup harus lebih berhati-hati daripada sebelumnya dalam melakukan perencanaan tenaga kerja.

Hal ini pun dikarenakan adanya beritanya yang tidak sedap di startup di Indonesia. Di mana sudah tujuh startup telah  memberhentikan karyawannya di Indonesia.

Baru-baru startup Beres.id milik Malaysia baru saja menutup layanan mereka di Indonesia menjadikan mereka startup ketujuh setelah LINE yang melakukan PHK di Indonesia.

Minggu lalu pun startup Gim asal India mengumumkan telah menutup operasionalnya di Indonesia. Adapun, penutupan ini berujung dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya sepuluh persen dari total karyawan atau i sebanyak 100 orang.

Sebelum itupun dalam waktu sepekan adanya tiga startup yang melakukan PHK yaitu, LinkAja, Zenius, JD.ID dan pada awal bulan maret TaniHub melakukan PHK juga. 

PHK ini pun dikabarkan muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor. Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19.

Sebagai catatan, PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa startup terkenal dan besar juga melakukan PHK pada tahun ini seperti Netflix dan Robinhood.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper