Mundur dari IPO via SPAC, Traveloka Disebut Bakal Raih Pendanaan Rp2,9 Triliun

Aprianto Cahyo Nugroho
Jumat, 3 Juni 2022 | 14:00 WIB
Melalui Promo Tengah Tahun, konsumen akan dimanjakan dengan pilihan periode terbang dengan berbagai kupon dan penawaran menarik./Traveloka
Melalui Promo Tengah Tahun, konsumen akan dimanjakan dengan pilihan periode terbang dengan berbagai kupon dan penawaran menarik./Traveloka
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Startup perjalanan online terbesar Asia Tenggara, Traveloka, dikabarkan hanya selangkah lagi meraih pendanaan senilai lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp2,90 triliun dari investor setelah mengakhiri pembicaraan untuk go public melalui merger dengan perusahaan cangkang tahun lalu.

Dikutip dari Bloomberg, sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan Traveloka tengah mencari permodalan setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di AS melalui special purpose acquisition company (SPAC) Bridgetown Holdings Ltd pada 2021, yang terafiliasi miliarder Richard Li (Pacific Century Group) dan Peter Thiel (PayPal).

Menurut sumber tersebut, Traveloka, yang juga mendapatkan pendanaan dari GIC Pte dan Expedia Group Inc., masih berencana untuk melantai di AS, namun waktu pelaksanaan masih dapat berubah.

Pihak Traveloka menolak berkomentar mengenai rencana permodalan ini karena masih belum final. Valuasi kesepakatan yang sekarang sedang dibahas juga masih belum diketahui.

CB Insights mencatat valuasi Traveloka saat ini mencapai US$3 miliar. Bloomberg News melaporkan pada tahun 2020 bahwa perseroan mencari dana dengan valuasi yang lebih rendah.

Industri pariwisata Asia Tenggara terjerumus ke dalam krisis yang mendalam dalam sejak ketika lockdown menekan seluruh perjalanan dan pariwisata. Traveloka merambah layanan keuangan selama pandemi dengan bermitra dengan bank umum termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan Siam Commercial Bank.

Namun, pemulihan di sector perjalanan dan pariwisata mulai terlihat terlihat tahun ini ketika negara-negara Asia Tenggara mencabut pembatasan pandemi dan membuka kembali perbatasan untuk perjalanan.

Thailand, di mana pariwisata internasional menyumbang sekitar 15 persen terhadap produk domestik bruto  (PDB), mencatat lonjakan wisatawan asing setelah mencabut persyaratan tes Covid-19 dan karantina.

Traveloka mengklaim sebagai aplikasi gaya hidup “super” yang menawarkan berbagai layanan mulai dari tiket pesawat, hotel, spa, dan tiket wisata. Traveloka juga menawarkan pengiriman makanan dan pembiayaan, pembayaran dan produk asuransi. Aplikasi Traveloka kini telah diunduh lebih dari 60 juta kali.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper