Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan sebagian pemegang saham Axiata Group Bhd menolak rencana PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengakuisisi PT Link Net Tbk. (LINK) dinilai sebagai hal yang wajar dan rasional.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi. Menurutnya, bila XL Axiata ingin mengembangkan fixed–mobile convergence (FMC), bisa dilakukan sendiri dari anggaran yang rencananya akan digelontorkan untuk akuisisi LinkNet.
"Penolakan merupakan hal yang wajar. Sebab, tidak ada untungnya XL akuisisi LinkNet," kata Heru, Senin (30/5/2022).
Dia melihat jaringan LinkNet tidak cukup luas sehingga nilai tambahnya bagi XL Axiata juga kurang maksimal. Kalaupun perusahaan ingin melakukan akuisisi, sebaiknya memilih perusahaan yang cukup besar dengan basis pengguna banyak dan layanan yang luas.
"Jadi keputusan [pemegang saham Axiata Group] menolak [rencana akuisisi] saya pikir rasional," ucap Heru.
Sementara itu, proses akuisisi ini ditargetkan selesai pada kuartal III/2022. Namun, pemegang saham Axiata Group Bhd di Malaysia, yakni Employee Provident Fund (Kumpulan Wang Simpanan Pekerja/KWSP) telah mengumumkan di situs webnya bahwa mereka menolak rencana akuisisi 66,03 persen saham LINK oleh Axiata Group Bhd.
Selain Employee Provident Fund, pemegang saham Axiata lainnya yakni Permodalan Nasional Bhd. (PNB) juga menentang akuisisi tersebut. Mereka khawatir usulan itu berdampak buruk pada kinerja keuangan Axiata dalam jangka pendek karena potensi peningkatan tingkat utang yang membebani arus kas dan pendapatannya.
Meski ada sedikit penolakan, Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih memastikan sampai saat ini proses akuisisi LINK lancar dan berjalan sesuai dengan rencana.
Berdasarkan hasil resmi RUPSLB Axiata Group Bhd, Ayu menegaskan meskipun ada sedikit penolakan dari sebagian pemegang saham, RUPSLB pada 26 Mei 2022 itu telah memberikan persetujuan untuk rencana akuisisi LinkNet.
"Kami percaya hal tersebut tidak akan memengaruhi komitmen dan upaya kami untuk memperkuat bisnis layanan data dan konvergensi sebagai upaya untuk mewujudkan visi kami sebagai penyedia layanan konvergensi terdepan di Indonesia," imbuh Ayu.
Sebelumnya, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini juga mengatakan langkah akuisisi LinkNet merupakan salah satu upaya perusahaan dalam memperkuat penetrasi layanan dari segmen bisnis konvergensi.
“Kami ingin jadi yang terdepan dalam sektor konvergensi. Ini juga merupakan kesempatan yang sangat besar karena EXCL jadi operator pertama di Indonesia yang masuk ke sektor ini,” jelas Dian dalam paparan publik perusahaan, Jumat (22/4/2022).