XL Axiata (EXCL): Akuisisi LinkNet Rampung Kuartal III/2022

Rahmi Yati
Senin, 30 Mei 2022 | 14:59 WIB
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memastikan sampai saat ini proses akuisisi PT Link Net Tbk. (LINK) lancar dan berjalan sesuai dengan rencana, kendati ada penolakan dari sebagian para pemegang saham induk usaha XL yakni Axiata Group Bhd.

"Sampai saat ini proses akuisisi LinkNet masih lancar dan berjalan sesuai dengan rencana," kata Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih, Senin (30/5/2022).

Berdasarkan hasil resmi RUPSLB Axiata Group Bhd, Ayu menegaskan meskipun ada sedikit penolakan dari sebagian pemegang saham, RUPSLB pada 26 Mei 2022 itu telah memberikan persetujuan untuk rencana akuisisi LinkNet.

Dengan begitu, dia percaya hal tersebut tidak akan memengaruhi komitmen dan upaya perusahaan untuk memperkuat bisnis layanan data dan konvergensi sebagai upaya untuk mewujudkan visi sebagai penyedia layanan konvergensi terdepan di Indonesia.

Seperti diketahui, Axiata Group Bhd mengumumkan rencana akuisisi LinkNet pada akhir Januari 2022. Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat, XL Axiata mengakuisisi saham LINK dari kepemilikan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (KBLV). Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp4.800 per saham biasa atau sekitar Rp8,72 triliun.

Berdasarkan ketentuan PJB, Axiata Investments Sdn Bhd (AII), anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Axiata Group Bhd, dan XL Axiata akan memiliki kepemilikan saham masing-masing 46,03 persen dan 20,00 persen dari gabungan keseluruhan saham sebesar 66,03 persen dalam Link Net yang dimiliki oleh oleh ALD dan FM.

Proses akuisisi ini ditargetkan selesai pada kuartal III/2022. Namun, pemegang saham Axiata Group Bhd di Malaysia, yakni Employee Provident Fund (Kumpulan Wang Simpanan Pekerja/KWSP) telah mengumumkan di situs webnya bahwa mereka menolak rencana akuisisi 66,03 persen saham LINK oleh Axiata Group Bhd.

Selain Employee Provident Fund, pemegang saham Axiata lainnya yakni Permodalan Nasional Bhd. (PNB) juga menentang akuisisi tersebut. Mereka khawatir usulan itu berdampak buruk pada kinerja keuangan Axiata dalam jangka pendek karena potensi peningkatan tingkat utang yang membebani arus kas dan pendapatannya.

PNB juga khawatir soal kurangnya visibilitas tentang dampak geopolitik pada perkembangan beberapa operasi internasional Axiata Group. Di sisi lain, usulan akuisisi tersebut disetujui oleh 57,83 persen dari mereka yang memberikan suara dalam RUPSLB. Mayoritas yang menyetujui mewakili 4,837 miliar saham, sedangkan yang tidak setuju memiliki 3,527 miliar saham. 

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Sabtu (28/5/2022), Chairman Axiata Tan Sri Shahril Ridza Ridzuan mengatakan kepada wartawan setelah RUPSLB, para pemilih yang tidak setuju terutama khawatir tentang dampak pada neraca perusahaan, tetapi manajemen telah menjelaskan kepada mereka bahwa neraca dapat dikelola.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper