East Venture Beri Pendanaan Ke Pebble, Siap Ekspansi Ke Asia Tenggara

Khadijah Shahnaz
Jumat, 27 Mei 2022 | 03:09 WIB
Pebble/Aplikasi
Pebble/Aplikasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan modal ventura East Venture mengumumkan putaran pendaan kepada startup fintech asal New York Pebble, dalam putaran pendanaan ini Pebble berhasil mengumpulkandana hingga US$ 6,2 juta atau senilai Rp91 miliar. Putaran investasi ini menyusul debut produk Pebble pascabergabung di program akselerasi Y Combinator.

Selain East Ventures, pendanaan ini juga didukung Y Combinator, Lightshed Ventures, LD Capital, Soma Capital, Cadenza Capital, Eniac Ventures, dan Global Founders Capital.

Sejumlah investor individu juga terlibat, di antaranya Odell Beckham Jr. (superstar NFL), Matthew Bellamy (vokalis Muse), Richard Ma (CEO Quantstamp), dan Leore Avidar (CEO Alt).

Co-founder & CTO Pebble Sahil Phadnis mengatakan pendanaan kali ini akan digunakan untuk mendorong ekspansinya ke pasar global yang rencananya bakal merilis aplikasinya di Asia Tenggara pada akhir tahun 2022. Di mana sampai dengan saat ini Pebble hanya tersedia di Amerika Serikat.

Pebble merupakan sebuah aplikasi dompet digital berbasis blockchain, memungkinkan pengguna menyimpan, membelanjakan, dan mengirim uang secara efisien. Bahkan lewat mekanisme tertentu, pengguna bisa mendapatkan benefit berupa kredit bernilai tertentu atas nominal atau transaksi yang terjadi di dalam aplikasi.

“Pebble didirikan untuk memperkenalkan standar baru pada keuangan pribadi," ujar Sahil dalam keterangan resmi pada Kamis (26/5/2022).

Melalui dompet digital Pebble, pengguna dapat memperoleh 5 persen keuntungan dari persentase hasil tahunan atau Annual Percentage Yield Rewards dari uang mereka, serta cashback sebesar 5 persen tanpa batas di 55 merchant rekanan seperti Amazon, Domino, AirBnB, dan Adidas. Selain itu, mereka telah berkolaborasi dengan Mastercard untuk merilis kartu debit untuk setiap penggunanya.

Adapun, saat pengguna menyetorkan uangnya ke aplikasi, Pebble mengubahnya menjadi sebuah mata uang berbasis blockchain dengan nominal US$ (stablecoin) yang disebut dengan USDC (US dollar-denominated blockchain-based currency). Kemudian, mereka akan meminjamkannya ke lembaga keuangan yang terdaftar secara resmi.

Teknologi USDC dinilai bisa memberdayakan transaksi global tercepat dan termurah, sehingga banyak lembaga keuangan besar di dunia bersedia untuk membayar lebih dalam mengakses stablecoin. Semua keuntungan ini dapat diakses pengguna tanpa harus memahami kompleksitas dari kripto.

Melalui website Pebble, para pengguna dapat mengumpulkan mata uang open rewards (diberi nama “Pebbles”) yang bertujuan untuk memudahkan perkenalan ekonomi blockchain bagi para pengguna yang belum memahami kripto.

Pada dasarnya saat ini Pebbles belum memiliki nilai atau fungsi apa pun; namun mata uang tersebut akan menjadi kunci untuk menyelaraskan insentif tim, investor, mitra, merchant, dan para pengguna untuk membangun ekonomi global baru di atas blockchain secara bersama-sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Reni Lestari
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper