Bisnis.com, JAKARTA - Startup teknologi unggas di Indonesia, Pitik, hari ini Kamis (19/5/2022) mengumumkan mendapatkan pendanaan Seri A senilai US$14 juta atau senilai Rp206 miliar yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dengan partisipasi dari MDI Ventures dan Wavemaker Partners.
“Pendanaan ini akan membantu kami menjangkau lebih banyak peternak serta untuk mendorong inovasi teknologi lebih lanjut dalam sektor peternakan, ”kata Co-Founder dan CEO Arief Witjaksono dalam keterangan resmi, Kamis (19/5/2022).
Arief mengatakan dengan pendanaan Seri A ini Pitik menargetkan untuk ekspansi ke seluruh wilayah Jawa tahun ini dan ke pulau-pulau lain di 2023. Pitik juga akan memperluas bisnisnya ke layanan hilir seperti pemrosesan dan distribusi ayam ke pengguna akhir.
Pitik diluncurkan pada pertengahan 2021 oleh kedua pengusaha yaitu Arief Witjaksono dan Rymax Joehan. Pitik dibangun untuk memberdayakan peternak unggas di Indonesia. Pitik melihat adanya masalah pada peternakan lokal yaitu efisiensi yang rendah, kesulitan operasional dan keterlambatan atau bahkan gagal bayar saat panen.
Hal tersebut mengakibatkan tingkat kematian unggas skala nasional yang 5-8 kali lebih tinggi dari rata-rata global dan juga kebocoran pendapatan tahunan hingga Rp2 miliar per peternakan akibat tingkat pertumbuhan ayam yang buruk. Pitik merasa masalah tersebut dapat dihindari jika ada perawatan dan manajemen peternakan yang lebih baik.
Pitik membekali peternak dengan teknologi manajemen peternakan yang komplit (full-stack farm management) untuk meningkatkan produktivitas mereka. Setelah bergabung dengan ekosistem, setiap kandang akan dipasang sistem IoT (internet-of-things) yang dapat dikontrol dan dipantau melalui aplikasi Pitik.
Pitik juga memanfaatkan ekosistemnya untuk memasok sapronak (sarana produksi peternakan) dengan kualitas tinggi, menyediakan layanan pembiayaan, serta kemudian mengambil hasil panen dengan harga terbaik dan jaminan pembayaran.
Mereka mengeklaim bahwa teknologi dan sistem Pitik berhasil memberdayakan dan meningkatkan efisiensi produksi mitra ternaknya (‘Kawan Pitik’).
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, peternak Kawan Pitik berhasil menekan angka kematian hingga setengah atau turun 50 persen dan meningkatkan rasio konversi pakan sebesar 12 persen persen dibandingkan angka rata-rata nasional, yang pada akhirnya turut meningkatkan pendapatan mereka.
Partner Alpha JWC Ventures Eko Kurniadi mengatakan Alpha JWC Ventures sangat antusias untuk bekerja bersama Pitik. Pitik telah membangun solusi lengkap manajemen pemeliharaan ternak unggas berbasis teknologi yang memungkinkan mereka untuk menawarkan harga yang kompetitif dan suplai input ternak yang stabil.