Prospek Jaringan 6G di Indonesia, Ini Kata Kemenkominfo

Rahmi Yati
Kamis, 17 Februari 2022 | 20:01 WIB
Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tetap mengantisipasi perkembangan teknologi akses internet, termasuk evolusi dari 5G menjadi 6G.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail mengatakan salah satu yang dilakukan adalah dengan berpartisipasi aktif dalam sidang-sidang internasional.

Dia menyebut, salah satu forum yang menjadi perhatian utama adalah sidang World Radiocommunication Conference (WRC) yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU). Di sidang itu akan diputuskan harmonisasi frekuensi baru untuk mengantisipasi kebutuhan teknologi broadband yang terus bertumbuh.

"Sesuai siklusnya, setiap teknologi broadband baru, ditetapkan spesifikasinya oleh ITU rata-rata setiap 10 tahun. Terakhir adalah 5G, atau yang dinamai oleh ITU sebagai IMT-2020, ditetapkan spesifikasinya pada awal 2021. Dengan demikian diprediksi 6G akan menemukan momentumnya di sekitar 2030 setelah ditetapkan spesifikasinya oleh ITU," ujar Ismail, Kamis (17/2/2022).

Menurut Ismail, dalam menghadapi tantangan masa depan terkait dengan persaingan industri di level regional dan global, Kemenkominfo menyiapkan antisipasinya melalui pemberdayaan aktivitas ekonomi masyarakat berupa onboarding Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar semaksimal mungkin dapat memanfaatkan platform digital.

Bukan itu saja, sambungnya, Kemenkominfo juga mendorong penggunaan produk dalam negeri khususnya pada pembelanjaan pemerintah, dan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keterampilan dan pengetahuan memadai untuk bersaing di era serba digital ke depannya.

"Selain dari sisi upstream [hulu] dengan membangun infrastruktur, Kementerian Kominfo juga mengantisipasi disrupsi dari hadirnya 5G di sisi downstream [hilir] antara lain melalui program literasi digital dan pelatihan talenta digital. Tujuannya agar 5G hadir menjadi enabler produktivitas bangsa dan peningkatan tingkat perekonomian masyarakat, bukan dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif," imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengaku, efisiensi industri telekomunikasi juga menjadi salah satu agenda pemerintah dalam perumusan Undang-Undang Cipta Kerja sektor telekomunikasi.

Tujuannya, lanjut Ismail, agar operator telekomunikasi Indonesia memiliki sumber daya dan kompetensi yang terus diperkuat sesuai tuntutan perkembangan teknologi serta kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha dalam membangun dan menghasilkan layanan telekomunikasi berkualitas yang merata dan dengan harga yang tetap terjangkau.

Sementara itu terkait dengan perkembangan pengadaan jaringan 5G di Tanah Air, dia menuturkan bahwa Kemenkominfo memutakhirkan terlebih dahulu dari aspek regulasi.

Sebab dengan adanya pemutakhiran regulasi, maka tercipta ruang kebijakan yang lebih fleksibel bagi pelaku usaha, tetapi juga di sisi lain memperkuat peran pengawasan pemerintah jika dalam kondisi tertentu pemerintah harus chip in untuk menjaga kesehatan industri dan kepentingan masyarakat sebagai konsumen telekomunikasi.

"Kedua, Kementerian Kominfo terus berupaya menyediakan tambahan spektrum frekuensi radio melalui program farming dan refarming frekuensi. Selain itu, Kominfo juga mendorong konsolidasi dari sisi industri agar tercipta efisiensi nasional yang pada akhirnya memperkuat sumber daya dan kompetensi operator telekomunikasi Indonesia," tutup Ismail.

Sebagai informasi, dikutip dari laman South China Morning Post, Kamis (17/2/2022), dikatakan bahwa China mulai menguji coba jaringan 6G ketika negara lain, termasuk Indonesia baru memulai adopsi jaringan 5G.

Uji coba pengaliran arus data mencapai 1 terabyte (1TB) dalam satu detik, dari jarak lebih dari 3.300 kaki. Uji coba dilakukan oleh tim peneliti, di bawah pimpinan Profesor Zhang Chao dari Fakultas Teknik Penerbangan, Universitas Tsinghua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper