Bisnis.com, JAKARTA – Para pemain menara telekomunikasi diprediksi akan mendapat berkah dari aktivitas pemadaman layanan 3G yang digalakkan oleh operator seluler pada tahun ini.
Pemadaman akan membuat operator makin efisien dalam menggelar layanan, sehingga membuat mereka memiliki modal untuk ekspansi jaringan atau meningkatkan kapasitas di satu titik.
Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Ariyanto A. Setyawan mengatakan, pemadaman sekaligus peningkatan jaringan dari 3G ke 4G akan meningkatkan kebutuhan lokasi Base Transceiver Station (BTS) untuk jangka panjang.
Secara teori, lanjutnya, jika migrasi 3G ke 4G dilakukan di frekuensi yang sama, kebutuhan BTS relatif akan tetap, tetapi sejalan dengan waktu, jumlah pengguna dan pemakaian data akan meningkat.
“Ini yang perlu di-cover melalui penambahan BTS. Migrasi ini akan menciptakan permintaan bagi pengguna data,” kata Ariyanto, Rabu (26/1/2022).
Selain itu, lanjut Ariyanto, pemadaman 3G akan menciptakan penghematan biaya bagi operator dan memudahkan ekspansi 5G.
“Yang pasti, migrasi ke 4G akan meningkatkan pengalaman pelanggan dalam akses data secara signifikan,” kata Ariyanto.
Diketahui, tiga operator seluler besar di Tanah Air akan memacu pemadaman layanan 3G pada tahun ini. Pemadaman dipastikan akan lebih agresif dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan, perseroan akan memadamkan seluruh jaringan 3G pada tahun ini. Tidak hanya Telkomsel, pemadaman juga akan dilakukan oleh operator seluler lainnya.
Nugroho menyebut, saat ini pelanggan Telkomsel yang terhubung dengan jaringan 3G masih puluhan juta. Selama proses pemadaman jaringan 3G, Telkomsel memastikan mereka tetap dapat berkomunikasi dengan jaringan 2G atau 4G.
“Alternatif pelanggan ada dua. Apakah dia menggunakan handset non-4G, sehingga mereka bisa dilayani oleh 2G. Jika 2G belum cukup, akan kami tambah cakupannya. Tentu yang ingin beralih ke 4G akan mendapat pengalaman yang lebih baik,” kata Nugroho.
Sementara itu, President Director & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, peningkatan jaringan 3G ke 4G pada tahun ini akan makin masif dibandingkan dengan 2021. Meski lebih masif, Dian belum dapat memastikan apakah seluruh BTS 3G XL akan dipadamkan pada tahun ini atau tidak.
Sekadar informasi, merujuk pada laporan info memo, jumlah BTS 3G XL Axiata pada kuartal III/2021 mencapai 43.908 unit BTS. Jumlah tersebut berkurang 9.605 BTS dibandingkan dengan kuartal III/2020.
“Lebih banyak [BTS 3G yang ditingkatkan ke 4G] pada tahun ini dibandingkan dengan 2021,” kata Dian.
Senada, SVP Corporate Communication Indosat Steve Saerang mengatakan, Indosat terus melakukan edukasi kepada pelanggan yang masih terhubung dengan 3G, mengenai manfaat yang akan dinikmati dengan berpindah ke layanan 4G. Indosat pun terus meningkatkan jaringan 3G ke 4G pada tahun ini.
“Kami akan melanjutkan turnaround strategy dengan menghadirkan layanan 4G dengan jaringan berkualitas video,” kata Steve.
Strategi turnaround sendiri dimulai Indosat pada akhir 2018. Merujuk laporan info memo, pada akhir 2018 Indosat mengoperasikan 17.050 BTS 4G. Jumlah tersebut setengah dari total BTS 3G yang dioperasikan Indosat, yaitu 35.453 BTS.
Jumlah BTS 4G yang dioperasikan Indosat pada kuartal III/2021 mencapai 70.109 unit, bertambah 53.059 unit, atau naik 311 persen dibandingkan dengan akhir 2018. Adapun, jumlah BTS 3G yang dioperasikan Indosat pada III/2021 sebanyak 26.981 unit, berkurang 4.315 unit secara tahunan.
