Bisnis.com, JAKARTA – Bukalapak buka suara terkait kabar perusahaan tersebut melakukan joint venture dengan Transmart. Dalam tanggapannya, Bukalapak tidak menyangkal atau mengoreksi kabar tersebut.
Head of Media & Communications PT. Bukalapak.com Tbk. Fairuza Ahmda menyebut perusahaannya akan terus melakukan inovasi untuk mengembangkan ekosistem melalui berbagai strategi.
"Pada dasarnya kami selalu mengeksplorasi peluang di sektor-sektor yang dapat mendukung upaya Bukalapak melengkapi layanannya untuk seluruh penggunanya," ujarnya, Selasa (11/1/2022).
Sebelumnya, berdasarkan pantauan Bisnis, CEO CT Corp Chairul Tanjung menyebut perusahaannya akan bekerjasama dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) untuk membentuk perusahaan patungan e-commerce, khusus fresh dan grocery.
“Sekarang sedang dalam proses. Kami akan membentuk perusahaan patungan e-commerce khusus untuk fresh dan grocery, antara Trans Retail dengan Bukalapak. 55 persen CT Corp dan 45 persen Bukalapak,” ujar Chairul Tanjung di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Dia pun menyatakan Transmart tidak akan diakuisisi oleh Bukalapak, melainkan hubungan keduanya akan terjalin dalam bentuk kolaborasi.
Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut kolaborasi tersebut akan menguntungkan kedua entitas.
"Jaringan ritel Trans sudah banyak, ditambah nanti bisa belanja online via Bukalapak pasti bagus dampaknya," ujarnya.
Huda menambahkan, kolaborasi tersebut tidak menutup kemungkinan akan ditambah dengan kehadiran entitas lain seperti Grab. Layanan yang terintegrasi tersebut akan jadi saingan kuat bagi jejaring bisnis GoTo.