Telkom Sebut Industri Game Makin Menguntungkan

Ahmad Thovan Sugandi
Senin, 10 Januari 2022 | 05:18 WIB
Tampilan gim battle royale Fortnite milik Epic Games/Bloomberg
Tampilan gim battle royale Fortnite milik Epic Games/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Telkom Indonesia menilai pertumbuhan industri game di Indonesia ke depan akan makin pesat dan menguntungkan.

Deputy EVP President of Customer Experience (CX) & Digitization Telkom Indonesia Sri Safitri menyebut, industri game di indonesia tumbuh pesat hingga menyentuh angka dua digit. Hal itu dipandang sebagai indikasi pasar game ke depan akan lebih menguntungkan.

"Terutama di pengguna ponsel dan komputer dan market size dari tipe gamers di Indonesia per Januari 2021 didominasi oleh lifestyle dan high-roller gamers yang bersedia mengeluarkan uang banyak," ujarnya dalam rilis pers diskusi di Expo Dubai 2020, Minggu (9/1/2022).

Menurutnya, ada empat alasan utama penyedia game Indonesia lebih memilih game mobile daripada game PC atau konsol. Pertama, Indonesia adalah negara mobile-first (96 persen populasi online Indonesia mengakses internet melalui perangkat seluler). Itulah alasan utama para gamer Indonesia untuk bermain game di ponsel mereka.

Kedua, dia melanjutkan, adalah fleksibilitas untuk bermain di berbagai tempat. Ketiga, perangkat game seperti PC atau konsol terlalu mahal sementara game mobile dapat dimainkan dari ponsel kelas menengah ke bawah.

Untuk itu dia mengatakan, cloud gaming memiliki masa depan pertumbuhan yang sangat bagus karena lebih inklusif dan setiap pengembang game mobile dapat memperkaya pengalaman bermain game tersebut melalui cloud gaming.

Sementara, CEO Melon Indonesia Dedi Suherman menyebut, mobile gaming Indonesia dalam hal revenue dan subscriber, mobile gaming menguasai hampir 45 persen pasar game, lalu disusul oleh PC, PlayStation dan Xbox.

“Jika kita juga melihat potensi ukuran pasar dalam hal pendapatan dan pengguna, kita berbicara tentang 105,7 juta pelanggan pada tahun 2021. Dan jumlahnya diproyeksikan mencapai 127,8 juta pengguna pada tahun 2025," ujarnya.

Menurutnya, pendapatan pada akhir tahun 2021 adalah US$1,8 miliar dan ditargetkan meningkat sekitar US$2,5 miliar pada 2025 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper