Pasar Gim Mobile Tembus Rp4.620 Triliun, Pengembang Perlu Tingkatkan Visibilitas

Redaksi
Rabu, 24 April 2024 | 10:31 WIB
Pengguna bermain game di smartphone saat liburan natal dan tahun baru/dok. Telkomsel
Pengguna bermain game di smartphone saat liburan natal dan tahun baru/dok. Telkomsel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan yang ketat membuat gim baru lahir begitu cepat, sehingga pengguna disuguhkan banyak pilihan. Pengembang (developer) gim perlu meningkatkan visibilitas produknya untuk tetap bersaing.

Direktur Pengembangan Bisnis di AVOW Julie Huang mengatakan saat ini, pengembang gim terus mencari strategi untuk menjangkau dan melibatkan audiens target mereka. 

Pengembang berusaha untuk meraup sebanyak-banyaknya dari ‘kue’ menggiurkan di industri gim mobile global yang diproyeksikan mencapai US$286 miliar atau Rp4.620 triliun (kurs: Rp16.100) menurut laporan Statista.

Huang mengatakan dalam mencapai target tersebut, pengembang gim dinilai perlu untuk melakukan aktivitas yang lebih terukur, salah satunya dengan iklan Original Equipment Manufacturer (OEM) seluler, untuk menjangkau pengguna yang relevan dan spesifik.

Selain itu OEM seluler juga dapat membantu pengembang dalam meningkatkan ‘keterlihatan’ atau visibilitas atas produk mereka. 

“Dengan memanfaatkan data preferensi, perilaku, dan demografi pengguna yang dimiliki oleh OEM, pengembang game dapat mengoptimalkan bisnis mereka,” kata Huang, dikutip Rabu (24/4/2024). 

Huang mengatakan para pengembang dapat memanfaatkan jangkauan dan pengaruh luas untuk meningkatkan promosi dan visibilitas game bekerja sama dengan OEM ponsel, dan memanfaatkan kemitraan mereka dengan beberapa ponsel seperti Xiaomi, Huawei, Vivo, OPPO, realme, OnePlus, dan Transsion.

Melalui kemitraan dengan OEM ponsel, pengembang gim mendapatkan akses ke jaringan distribusi yang luas, memastikan promosi yang lebih efektif dan visibilitas yang meningkat. 

“Dengan berkolaborasi dengan OEM seluler, pengembang game mendapatkan akses ke jaringan luas pengguna potensial yang aktif di seluruh dunia,” kata Huang. 

Sementara itu, dikutip dari Business of Apps dan Apps Figures, game buatan Moonton yang merupakan anak usaha Bytedance ini diunduh sebanyak 5 juta kali, hanya pada Februari 2024. 

Jumlah unduhan MLBB di Google Play dan iOS mengalahkan game serupa asal Singapura Free Fire, eFootball (FIFA) dari Inggris, PUBG Mobile, Roblox, dan Clash of Clans. 

Adapun mengutip Active Player, jumlah pengguna total MLBB mencapai 76 juta pengguna, dengan rata-rata pengguna aktif sebanyak 20 juta pengguna. 

Angka pengguna memang cenderung mengalami penurunan selama satu bulan terakhir, tetapi perlu diakui jumlah pengguna MLBB secara rata-rata terus mengalami kenaikan, terutama sejak awal 2022.

Hal inipun membuat pendapatan yang diperoleh MLBB juga tidak main-main. Tercatat pada 2023, total pendapatan dari game ini mencapai US$31 juta atau sekitar Rp482 miliar. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper