Upaya Dagangan Tembus Pasar Perdesaan di Sektor e-Commerce

Ahmad Thovan Sugandi
Senin, 10 Januari 2022 | 15:53 WIB
ilustrasi jual barang preloved lewat e-commerce/Freepik.com
ilustrasi jual barang preloved lewat e-commerce/Freepik.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu perusahaan rintisan pendatang baru, Dagangan, berusaha menembus pasar perdesaan dengan membangun gudang mikro dan mewujudkan ongkir gratis.

Co-Founder & CEO Dagangan Ryan Manafe menyebut, perusahaannya akan menargetkan pembangunan 60-70 gudang mikro di pulau Jawa sepanjang 2022. Langkah itu dilakukan untuk menembus lebih banyak pasar daerah tingkat 3-4 atau perdesaan.

"Ada beberapa strategi yang kami lakukan untuk menembus pasar di pedesaan yang belum banyak tersentuh oleh layanan e-commerce," ujarnya, Senin (10/1/2022).

Salah satu strategi tersebut, dia menjelaskan, adalah dengan menggratiskan atau menekan biaya ongkos kirim (ongkir) barang ke daerah pedesaan. Ongkir gratis dapat tercapai melalui pembangunan mikro fullfilment center atau hub-and-spokers di daerah tingkat 3-4.

Menurut Ryan, jaringan hub-and-spokers 100 persen dioperasikan oleh komunitas dan pekerja lokal. Selanjutnya, jaringan gudang mikro tersebut akan menjaring tokoh masyarakat lokal sebagai agen distribusi dan titik antar serta penjemputan barang.

Ryan mengatakan, semua permintaan barang dan pembelian akan diakumulasi atau dikoordinir, sehingga pengiriman barang menjadi efektif dan murah.

Menurut data Dagangan, ada sekitar US$131 miliar potensi yang belum dimanfaatkan. Angka tersebut merupakan pengeluaran harian rumah tangga Indonesia di daerah tingkat 3 dan 4. Sekitar 87 persen populasi indonesia hidup di daerah tingkat 3 dan 4.

Adapun target yang dikejar oleh Dagangan untuk saat ini adalah mampu menembus 5 persen dari total potensi tersebut, yaitu senilai US$ 6,5 miliar.

Berkat strategi yang telah diterapkan, pada 2021 Dagangan mampu merambah sekitar 7.000 desa, meningkat 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pada November 2021, Dagangan mencatat pendapatan sebesar US$60 juta, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Saat ini Dagangan menargetkan dapat melayani 10.000 desa di daerah Jawa hingga akhir 2022. Selain itu juga meningkatkan jumlah pengguna hingga lebih dari 25.000 pengguna di daerah tingkat 3-4.

Adapun menurut Ryan, selama 2021 barang yang paling banyak didistribusikan oleh Dagangan ke area perdesaan adalah kebutuhan pokok, seperti produk minuman, minyak goreng, dan beras.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper