Bisnis.com, JAKARTA – PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) menyampaiakan program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) beri dampak positif bagi ekosistem industri di Indonesia.
Direktur Utama PT. Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (Zyrex) Timothy Siddik menyebutkan, program dari Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian tersebut sangat berguna bukan hanya bagi perseroan, melainkan juga bagi perusahaan-perusahaan lain yang berada dalam rantai pasokan.
“Kami berharap program TKDN ini terus dijalankan dan diperkuat untuk mengembangkan industri dalam negeri,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (5/1/2022).
Timothy berharap merek asli Indonesia dapat diperhitungkan sebagai bobot yang tinggi dalam sertifikasi TKDN.
“Penyebabnya merek walaupun tidak berwujud, tetapi merupakan aset terbesar sebuah perusahaan, bahkan dapat menjadi aset besar yang dimiliki oleh sebuah Negara,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia melanjutkan merek selalu dikaitkan dengan representasi dari negara asalnya. Jika sebuah merek itu baik, maka merek tersebut akan menjadi kebanggaan bagi negara asalnya
Timothy memerinci, hingga saat ini perusahaan telah memproduksi ratusan ribu laptop ber-TKDN untuk memenuhi kebutuhan digitalisasi pendidikan yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek sepanjang 2021.
Timothy menambahkan, Zyrex juga salah satu produsen laptop di Indonesia yang memiliki nilai TKDN tertinggi.
“Dengan nilai TKDN lebih dari 40 persen, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, maka Zyrex menjadi merek yang wajib dipilih oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Hal ini tentu meningkatkan kepercayaan diri perusahaan lokal seperti Zyrex untuk melakukan ekspansi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada 2021, Zyrex telah menambahkan empat lini produksi perakitan, sehingga kini berjumlah delapan lini produksi, dengan kapasitas produksi melebihi 150.000 unit per bulan untuk dapat memenuhi permintaan yang besar dalam waktu yang terbatas.
Alhasil, pada kuartal III tahun 2021, Zyrex berhasil meningkatkan penjualan sebesar 132 persen secara year-on-year (YoY) dari Rp 179,6 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 415,4 miliar.
“Dengan dukungan penuh dari Pemerintah, kami telah mempersiapkan roadmap untuk terus meningkatkan nilai TKDN dari produk-produknya. Salah satunya adalah dengan membentuk tim penelitian dan pengembangan untuk melakukan inovasi produk,” tuturnya.
Dia mengatakan, strategi tersebut diharapkan dapat turut meningkatkan minat belanja masyarakat terhadap produk dalam negeri, khususnya perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang masih didominasi oleh produk impor.