Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menilai pandemi Covid-19 yang belum terkendali menjadi hambatan terbesar bagi para penyedia infrastruktur telekomunikasi dalam menggelar jaringan sepanjang 2021.
Angka positif Covid-19 di Tanah Air sempat memuncak pada pertengahan 2021, membuat perusahaan penyedia jaringan sulit masuk ke pasar korporasi, baik untuk menggelar jaringan, atau sekadar melakukan kegiatan pemasaran.
Ketua Umum Apjatel Jerry Siregar mengatakan sepanjang 2021 ini, bisnis penyedia infrastruktur telekomunikasi masih kurang terlalu berjalan dengan normal seperti biasanya akibat pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali. Penyedia infrastruktur kesulitan untuk masuk pasar korporasi dan perusahaan.
“Hal ini sangat berdampak langsung pada anggota yang fokus pasarnya di korporasi dan perusahaan dan lain sebagainya,” kata Jerry, Sabtu (25/12/2021).
Jerry menambahkan meski mengalami kesulitan untuk masuk pasar korporasi, permintaan beralih ke pasar ritel. Aktivitas bekerja dan belajar dari rumah membuat permintaan terhadap layanan internet tetap di segmen ritel menjadi meningkat.
Selain itu, jika dibandingkan dengan tahun lalu, menurut Jerry, pendapatan penyedia infrastruktur dan jasa telekomunikasi mulai mengalami peningkatkan. Dia belum dapat menyebutkan jumlah peningkatan tersebut.
“Ada pergerakan dan kebaikan dari perolehan pendapatan karena tampaknya Covid-19 sudah mulai terkendali,” kata Jerry.
Jerry mengatakan untuk memberikan layanan internet yang lebih baik dan memangkas kesenjangan digital, pada tahun depan Apjatel akan meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.
Apjatel akan menjalin komunikasi dan kerja sama dengan sesama asosiasi, pemerintahan pusat dan daerah dalam peningkatan pelayanan dan perluasan layanan jaringan kepada masyarakat.