AGI Sebut Industri Game Lokal Masih Kecil, Tetapi Konsisten Tumbuh

Ahmad Thovan Sugandi
Senin, 13 Desember 2021 | 06:57 WIB
Game online/
Game online/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi menilai industri gim lokal saat ini terhitung masih kecil, tetapi sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan. 

Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno menyebut selama 2021 industri gim global relatif stagnan. Ini dikarenakan pada tahun lalu ada pertumbuhan yang sangat besar berkat pandemi.

"Diperkirakan tahun depan industri akan kembali tumbuh, antara lain didorong oleh pemain-pemain yang mencoba gim ketika pandemi akan tetap bermain walau pandemi berakhir," ujarnya, Minggu (12/12/2021).

Menurut Cipto, industri gim lokal saat ini masih kecil, tetapi sedang mengalami pertumbuhan pesat yaitu sekitar 50 persen per tahun. Sebagian besar pelaku industri adalah UMKM, dengan sumber pendanaan dari diri sendiri dan keluarga.

Secara umum, dia melanjutkan industri gim sulit mendapatkan pinjaman usaha dari bank karena tidak memiliki jaminan. Sumber pendanaan seperti VC baru tertarik ketika ukuran perusahaan sudah cukup besar (seri A ke atas).

Terkait dukungan pemerintah, menurut Cipto sejumlah program pemerintah terbukti berhasil mengembangkan industri gim lokal. Program pengiriman delegasi ke luar negeri misalnya, secara stabil menghasilkan transaksi bisnis bernilai belasan miliar rupiah setiap kali kunjungan.

Program mentorship yang tahun ini diadakan pun berhasil menghubungkan perusahaan-perusahaan lokal dengan partner global dan mencetak kerja sama berskala puluhan miliar, ucap Cipto.

Adapun dari sudut pandang developer dan publisher gim, Cipto menjelaskan adanya tim esports dan turnamen berkala tidak banyak berkaitan dengan pertumbuhan industri secara umum.

"Agar bisa berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, kita perlu membangun atau mendorong pelaku industri saat ini untuk dapat tumbuh ke ukuran besar, yang kemudian akan mengatrol seluruh industri," ucapnya. 

Hal serupa menurut Cipto berhasil diterapkan di industri startup digital. Ketersediaan pendanaan maupun talentanya meledak seketika setelah Indonesia mencetak unikorn pertamanya. 

Untuk dapat melakukan hal tersebut, Cipto mengatakan diperlukan dorongan pendanaan agar pihak swasta lebih tertarik masuk ke industri ini walaupun berisiko. Saat ini AGI sedang berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur yang dapat mengakselerasi pendanaan ke industri game.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper