Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi menilai industri game lokal saat ini terhitung masih kecil. tetapi sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno menyebut selama 2021 industri game global relatif stagnan. Sebab, menurutnya, pada 2020 ada pertumbuhan yang sangat besar berkat pandemi, sehingga pada tahun 2021 terjadi penyesuaian.
"Diperkirakan tahun depan industri akan kembali tumbuh, antara lain didorong oleh pemain-pemain yang mencoba game ketika pandemi akan tetap bermain walau pandemi berakhir," ujarnya, Minggu (12/12/2021).
Menurut Cipto industri game lokal saat ini masih kecil, tetapi sedang mengalami pertumbuhan pesat yaitu sekitar 50 persen per tahun. Sebagian besar pelaku industri adalah UMKM, dengan sumber pendanaan dari diri sendiri dan keluarga.
Secara umum, dia melanjutkan, industri game sulit mendapatkan pinjaman usaha dari bank karena tidak memiliki jaminan. Sumber pendanaan seperti modal ventura (venture capital/VC) baru tertarik ketika ukuran perusahaan sudah cukup besar (seri A ke atas).
Terkait dukungan pemerintah, menurut Cipto sejumlah program pemerintah terbukti berhasil mengembangkan industri game lokal. Program pengiriman delegasi ke luar negeri misalnya, secara stabil menghasilkan transaksi bisnis bernilai belasan miliar rupiah setiap kali kunjungan.
Baca Juga 9 Game yang Bisa Menghasilkan Uang |
---|
Program mentorship yang tahun ini diadakan pun berhasil menghubungkan perusahaan-perusahaan lokal dengan partner global dan mencetak kerja sama berskala puluhan miliar, ucap Cipto.
Adapun dari sudut pandang developer dan publisher game, Cipto menjelaskan adanya team e-sport dan turnamen berkala tidak banyak berkaitan dengan pertumbuhan industri secara umum.
"Agar bisa berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, kita perlu membangun atau mendorong pelaku industri saat ini untuk dapat tumbuh ke ukuran besar, yang kemudian akan mengatrol seluruh industri," ucapnya.
Hal serupa menurut Cipto berhasil diterapkan di industri startup digital. Ketersediaan pendanaan maupun talentanya meledak seketika setelah Indonesia mencetak sejumlah unicorn.
Untuk dapat melakukan hal tersebut, menurut Cipto diperlukan dorongan pendanaan agar pihak swasta lebih tertarik masuk ke industri ini walaupun berisiko. Saat ini AGI sedang berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur yang dapat mengakselerasi pendanaan ke industri game.